Bisnis.com, JAKARTA — Tepat hari ini 25 tahun yang lalu, 7 Juli 1998, Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi yang sangat dalam. Setelah tutup tahun, proyeksi itu terbukti, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai titik terendah pada tahun reformasi.
Masyarakat ingat betul bagaimana kalutnya kondisi perekonomian pada 1998, harga-harga melambung tinggi dan rupiah melemah dahsyat. Banyak perusahaan yang bangkrut sehingga pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di mana-mana.
Kondisi politik pun sama menegangkannya. Presiden Soeharto yang sudah menjabat selama tiga windu tidak mampu mengendalikan tensi krisis moneter, banyak yang memintanya turun dari kursi RI1—puncaknya saat para demonstran menduduki Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 13—14 Mei 1998.