Bisnis.com, JAKARTA – Tekanan utang yang dialami oleh induk PT XL Axiata Tbk. (EXCL) yakni, Axiata Group Bhd. memunculkan sejumlah rencana terhadap entitas bisnisnya di berbagai negara. Termasuk di tubuh PT Link Net Tbk. (LINK).
Seperti diketahui, Axiata Group Bhd. melaporkan bahwa utangnya mencapai 36,7 miliar ringgit atau setara dengan US$7,9 miliar pada akhir Maret 2023 lalu. Berdasarkan laporan dari Bloomberg, Senin (10/7/2023), utang tersebut terus membengkak dari akhir 2019 yang kala itu mencapai 25,7 miliar ringgit.
Beban utang tersebut menggemuk setelah perseroan memutuskan untuk berekspansi di luar Malaysia. Di antaranya dengan melakukan aksi pembelian menara telekomunikasi di Filipina serta mengakuisisi LINK pada Juni 2022 lalu.