Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) telah mencatatkan penyaluran pembiayaan kepada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebesar Rp37 triliun per Mei 2023. BSI pun akan terus mengakselerasi pembiayaan pada segmen tersebut.
Direktur Retail Banking BSI Ngatari mengatakan salah satu strategi yang disiapkan BSI dalam mengakselerasi pembiayaan UMKM adalah dengan mendorong peningkatan kelas dan perluasan akses pasar UMKM hingga ke pasar global.
Ngatari mengatakan BSI serius mengakselerasi segmen UMKM agar naik kelas baik dari sisi kapasitas usaha dan kualitas. Dengan demikian, nantinya UMKM tidak lagi berorientasi dalam lingkup lokal, melainkan sudah berkaca pada standar ekspor maupun global.
“Perlahan kami sedang mempersiapkan tatanan tersebut, untuk bersama menjadikan peran bank syariah mampu menjadi pilihan para pelaku usaha UMKM sebagai partner perbankan dalam memajukan usahanya,” ujar Ngatari dalam keterangan tertulis pada Senin (10/7/2023).
Dalam mendorong peningkatan kelas UMKM itu, BSI di antaranya mengandalkan fungsi BSI UMKM Centre di sejumlah kota di Indonesia. BSI terus melakukan penguatan peran UMKM Center dan sebagai tahap awal, penguatan dilakukan di tiga wilayah yakni Aceh, Yogyakarta, dan Surabaya.
Ngatari mengatakan melalui UMKM Center, BSI memberikan dukungan dalam berbagai bentuk mulai dari pembiayaan, pendampingan, hingga perluasan jejaring pemasaran dari hulu hingga hilir. BSI juga memberikan berbagai bentuk pelatihan mulai dari pengelolaan keuangan yang bankable, pelatihan pemasaran, dan komunikasi kepada UMKM.
Menurut Ngatari, selama ini pelaku UMKM masih menghadapi banyak tantangan dalam mengembangkan bisnisnya hingga berorientasi global. Beberapa di antaranya yakni terkait dengan inovasi dan teknologi, literasi digital, produktivitas, legalitas atau perizinan, pembiayaan, branding dan pemasaran, penguatan sumber daya manusia, pembinaan, pelatihan hingga pendampingan.
“Tentunya, para pelaku usaha ini tidak akan mampu jika bekerja sendirian. Oleh sebab itu, dibutuhkan ekosistem ekspor yang memadai dan kolaborasi para stakeholders untuk menyukseskan para pelaku UMKM kita masuk ke pasar global,” jelas Ngatari.
BSI sendiri berupaya mengakselerasi pembiayaan UMKM karena potensinya yang besar di Indonesia. UMKM merupakan sektor critical engine perekonomian Indonesia yang memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Terdapat sekitar 60 juta UMKM di Indonesia.
Namun, masih sedikit UMKM yang mendapatkan layanan perbankan. Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar April 2023 yang dirilis Bank Indonesia baru-baru ini, penyaluran kredit serta pembiayaan UMKM mencapai Rp1.247,8 triliun atau 19,34 persen terhadap total keseluruhan kredit pada April 2023.
Sementara, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Pemerintah Indonesia menargetkan rasio kredit UMKM perbankan pada 2024 mencapai 30 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel