Bisnis.com, BALIKPAPAN - Kredit perbankan yang disalurkan berdasarkan lokasi di Kalimantan Utara (Kaltara) melonjak sebesar 22,94 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) April 2023. Realisasi kredit menjadi Rp10,30 triliun dari posisi yang sama pada April 2022.
Kenaikan yang serupa juga dicatatkan pada kredit berdasarkan lokasi proyek di wilayah Kaltara, dengan pertumbuhan 7,52 persen (yoy) hingga mencapai Rp14,88 triliun per April 2023.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kaltim Made Yoga Sudharma menyatakan kredit terbesar per April 2023 ditujukan untuk sektor pemilikan peralatan rumah tangga lainnya (termasuk pinjaman multiguna) dan sektor perdagangan besar dan eceran, dengan nilai masing-masing Rp4,05 triliun dan Rp2,84 triliun.
“Kedua sektor ini meningkat sebesar 10,87 persen (yoy) dan 27,05 persen (yoy), menunjukkan permintaan yang meningkat sejalan dengan peningkatan kepadatan penduduk dan kebutuhan barang konsumsi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (10/7/2023).
Sementara itu, kredit terbesar berdasarkan lokasi proyek ditujukan untuk sektor pemilikan rumah tangga lainnya sebesar Rp4,31 triliun atau naik 6,62 persen (yoy). Sektor terbesar kedua adalah pertanian, perburuan, dan kehutanan dengan total Rp3,92 triliun, walaupun mengalami penurunan sebesar 2,26 persen (yoy).
Menurut Made, menarik untuk dicatat bahwa tingkat NPL perbankan di wilayah Kaltara terjaga dengan baik dan berada pada level rendah.
“Rasio NPL gross dan nett untuk kredit lokasi bank berada pada angka 1,31 persen dan 0,87 persen secara berturut-turut. Sementara itu, rasio NPL gross dan nett untuk kredit lokasi proyek adalah 0,89 persen dan 0,45 persen secara berturut-turut,” terangnya .
Kaltara sendiri saat ini memiliki 17 Bank Umum, 2 BPR, 23 Lembaga Pembiayaan, 16 Perusahaan Asuransi, 1 Galeri Investasi, dan 1 Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel