Bisnis.com, JAKARTA — Pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) tengah berlangsung pada hari ini, Senin (10/7/2023).
Calon Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro (LKM), dan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Lainnya OJK Agusman lebih dahulu dijadwalkan untuk melakukan fit and proper test dengan estimasi 45 menit yang dimulai pada 10.00–10.45 WIB.
Agusman, yang saat ini aktif sebagai Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Audit Internal Bank Indonesia (BI) itu menyoroti tantangan, permasalahan, hingga peluang industri keuangan.
Dia melihat bahwa umumnya pada tingkat global masih terdapat tingginya ketidakpastian dalam perekonomian dunia, antara lain karena masih berlanjut perang Rusia dan Ukraina yang perlu diwaspadai.
Sementara itu, lanjut dia, di tingkat domestik tantangan yang dihadapi adalah berakhirnya pelonggaran ketentuan untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19.
“Masih lemahnya perlindungan konsumen masih rendahnya pengalaman pasar keuangan, meluasnya penggunaan teknologi digital meningkatnya jumlah generasi milenial dan kesadaran tentang pembiayaan yang ramah lingkungan secara khusus ini tantangan yang dihadapi oleh sektor industri lembaga pembiayaan perusahaan modal ventura, LJK lainnya,” kata Agusman di DPR/MPR, Senin (10/7/2023).
Tantangan atau permasalahan lain yang dihadapi antara lain adalah masih lemahnya tata kelola dan manajemen risiko masih terbatasnya sumber daya manusia secara kuantitas dan kualitas.
Masih lemahnya dukungan infrastruktur teknologi informasi tantangan yang dialami oleh perusahaan yang volume usahanya lebih kecil atau memiliki sumber daya keuangan yang terbatas.
“Persaingan yang semakin ketat dan sulitnya mendapatkan pendanaan dan permodalan adanya berbagai tantangan dan kesulitan tersebut tentu tidak menyurutkan semangat untuk terus mengembangkan dan memperkuat sektor industri apalagi peluang terdapat juga sangat besar,” ungkapnya.
Dalam paparannya, Agusman mengungkapkan visi apabila terpilih menjadi Kepala Eksekutif Pengawas terbaru. Pertama, melindungi kepentingan konsumen guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional untuk Indonesia maju sebagai berikut melaksanakan pengawasan lembaga pembiayaan perusahaan modal ventura, LKM, dan LJK lainnya untuk memastikan satu terjaganya ke konsumen.
Kedua, meningkatnya dukungan lembaga pembiayaan perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro dan lembaga jasa keuangan lainnya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Serta visi ketiga adalah berjalannya koordinasi dan sinergi dalam rangka menjaga efektifitas pengawasan dan stabilitas sistem keuangan.
Adapun, tiga strategi jangka panjang yang Agusmas usung, di antaranya penguatan kelembagaan, engembangan bisnis, serta penguatan pengawasan dan pengaturan sebagian.
“Ada tiga program yang akan dilakukan, antara lain penguatan tata kelola, manajemen risiko sumber daya manusia, penguatan dukungan infrastruktur teknologi informasi penguatan tata kelola, dan manajemen risiko dilakukan dengan mendorong penerapan GRC dan kontrol yang terintegrasi dengan pemanfaatan teknologi informasi terkini,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel