5 Bank Digital Terbesar di Indonesia, SeaBank Teratas

Bisnis.com,14 Jul 2023, 13:15 WIB
Penulis: Arlina Laras
Ilustrasi bank digital. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah bank digital Indonesia mencetak pertumbuhan aset secara tahunan (year-on-year/yoy) yang signifikan. 

Pertumbuhan aset tersebut seiring dengan kenaikan penyaluran kredit perbankan dan juga pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun oleh perbankan.

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per April 2023 nilai aset bank umum tercatat senilai Rp10.932,36 triliun atau naik 7,47 persen yoy dari Rp10.172,53 triliun.

Lantas, siapa yang mampu mencetak aset terbesar versi bank digital di Tanah Air? Berikut ini Bisnis himpun daftar bank digital berdasarkan total aset per Mei 2023. 

1. Seabank – Rp31,09 Triliun

PT Bank SeaBank Indonesia menjadi emiten bank digital yang mengantongi total aset tertinggi menjelang paruh pertama tahun ini atau Mei 2023. 

Aset yang Seabank melesat 73 persen yoy, dari sebelumnya bernilai Rp17,97 triliun kini menjadi Rp31,09 triliun.

Pertumbuhan aset perseroan berasal dari penyaluran kredit yang menjadi Rp14,42 triliun pada Mei. Kredit Seabank tumbuh 15 persen yoy dari semula Rp12,56 triliun pada Mei 2022.

Selain itu, bank yang sebelumnya bernama PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (Bank BKE) itu juga mampu menghimpun dana masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) dengan pertumbuhan mencapai 62 persen yoy, dari semula Rp15,18 triliun menjadi Rp24,51 triliun. 

Sementara, dana murah (current account saving account/CASA) Seabank mencatatkan pertumbuhan yang melesat pada giro sebesar 857 persen, dari Rp810 miliar menjadi Rp7,7 triliun. Sedangkan, pertumbuhan tabungan justru turun 35 persen dari Rp12,7 triliun menjadi Rp8,2 triliun.

Pertumbuhan DPK ditopang dari pos deposito yang melonjak hingga 443 persen yoy, dari sebelumnya Rp1,59 triliun menjadi Rp8,48 triliun per Juni 2023. 

2. Bank Neo Commerce - Rp19,60 Triliun

PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) mencatat pertumbuhan nilai aset sebesar 45 persen menjadi Rp19,60 triliun dari periode sebelumnya yaitu Rp13,5 triliun. 

Kenaikan aset tersebut ditopang dengan penyaluran kredit bank per Mei 2023 yang tumbuh 79 persen, dari yang sebelumnya Rp5,9 triliun menjadi Rp10,75 triliun. 

Dari sisi liabilitas, bank yang dikendalikan oleh PT Akulaku Silvrr Indonesia yang menjadi bagian dari Akulaku Group milik Jack Ma itu juga mampu menghimpun dana masyarakat atau DPK dengan pertumbuhan mencapai 48 persen yoy, dari semula Rp10,32 triliun menjadi Rp15,31 triliun. 

Secara terperinci, pertumbuhan DPK BBYB berasal dari deposito yang melesat 55 persen yoy, dari Rp7,52 trilun menjadi Rp11,6 triliun. 

3. Bank Jago – Rp18,96 Triliun

Posisi PT Bank Jago Tbk .(ARTO) milik konglomerat Jerry Ng pun tersalip dari Bank Neo, di mana pihaknya mencatatkan kenaikan total aset lebih rendah, yakni sebesar 42 persen yoy dari Rp13,3 triliun menjadi Rp18,96 triliun hingga Mei 2023

Pertumbuhan aset ini terdorong atas penyaluran kredit yang tumbuh 99 persen menjadi Rp9,49 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,76 triliun. 

Terkait, penghimpunan DPK sendiri, bank digital ini mengalami pertumbuhan kenaikan 113 persen yoy menjadi Rp10,22 triliun per Mei. Secara rinci, dana murah yang terdiri dari giro dan tabungan melesat 185 persen secara yoy menjadi Rp7,1 triliun. Sementara, deposito tumbuh 34 persen menjadi Rp3,05 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
Tampilkan semua
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini