BPS Mencatat 165.000 Penduduk Jabar Keluar dari Garis Kemiskinan

Bisnis.com,17 Jul 2023, 14:45 WIB
Penulis: Dea Andriyawan
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG -- Sebanyak 165,02 ribu penduduk miskin di Jawa Barat pada periode Maret 2023, berhasil keluar dari garis kemiskinan setelah dinilai mampu memenuhi kebutuhan pokoknya. 

Jumlah tersebut didapat dari hasil sensus oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat jika dibandingkan dengan September 2022 lalu.

Kepala BPS Jabar Marsudijono mengatakan persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 7,62 persen, jumlah tersebut menurun 0,36 persen poin terhadap September 2022 dan turun sebesar 0,44 persen poin terhadap Maret 2022.

"Angka tersebut bila kita lihat dibandingkan dengan posisi September 2019 saat belum terjadi Covid-19, memang angka tersebut masih di atas angka pada September 2019 yaitu hanya mencapai 6,82 persen," jelas Marsudijono, Senin (17/7/2023).

Ia menjelaskan, secara jumlah, penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 3,89 juta orang, menurun 165,02 ribu orang terhadap September 2022 dan turun 182,39 ribu orang terhadap Maret 2022.

"Kalau di lihat Maret 2023 persentasenya sudah semakin membaik, ini menandakan progres pencapaian penanganan kemiskinan di Jawa Barat semakin hari semakin baik dan mudah-mudahan Tim Pengendali Kemiskinan di daerah tetap berupaya bisa mengendalikan angka kemiskinan ini bisa mencapai posisi pada September 2019," jelasnya.

Sementara itu, jika diklasifikasi, persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2022 sebesar 7,57 persen, turun menjadi 7,19 persen pada Maret 2023. Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2022 sebesar 9,88 persen, turun menjadi 9,30 persen pada Maret 2023.

"Dibanding Maret 2022, jumlah penduduk miskin Maret 2023 perkotaan turun sebanyak 96,12 ribu orang [dari 3,01 juta orang pada Maret 2022 menjadi 2,91 juta orang pada Maret 2023], sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan turun sebanyak 86,27 ribu orang [dari 1,06 juta orang pada Maret 2022 menjadi 0,97 juta orang pada Maret 2023]," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga mencatat, beras memberikan kontribusi terbesar terhadap garis kemiskinan dari sektor makanan baik perkotaan maupun perdesaan, kemudian rokok kretek filter, daging ayam ras, dan mie instan. 

Sementara untuk non makanan, kontribusi terbesar disumbang oleh perumahan, bensin, listrik, pendidikan dan perlengkapan mandi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini