Live: Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini Selasa 18 Juli 2023, Katalis Neraca Dagang RI

Bisnis.com,18 Jul 2023, 12:20 WIB
Penulis: Artha Adventy
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (18/7/2023), ditopang oleh laporan neraca perdagangan Indonesia serta musim laporan keuangan kuartal II/2023. Sejumlah saham, seperti BBRI, ICBP hingga ANTM direkomndasikan analis untuk trading hari ini.

Pada perdagangan sebelumnya, Senin (17/7/2023), IHSG ditutup melemah 0,04 persen atau 2,42 poin ke level 6.867,14. Sebanyak 281 saham menguat, 258 saham melemah, dan 202 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat turun menjadi Rp9.939,31 triliun.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Mino mengatakan terdapat setidaknya dua sentimen yang akan menggerakkan market sepanjang minggu ini yakni sentimen domestik dan eksternal. 

“Dari domestik yaitu sentimen neraca perdagangan, di mana investor akan menunggu data neraca perdagangan untuk bulan Juni 2023,” katanya dalam riset harian dikutip Selasa (18/7/2023). 

Menurut data BPS, Neraca perdagangan Indonesia Juni 2023 mengalami surplus US$3,45 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas US$4,41 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$0,96 miliar. 

Menariknya dari sisi domestik, tambah Mino, musim laporan keuangan emiten big cap yang akan dimulai pada akhir Juli 2023 menjadi sentimen positif yang layak untuk dicermati mulai minggu ini.

Dari sentimen eksternal, Mino menyoroti dimulainya musim laporan keuangan dan penjualan ritel di Amerika. 

“Pada akhir pekan lalu dua emiten perbankan di Amerika yaitu JP Morgan dan Well Fargo mulai melaporkan kinerja keuangannya. Keduanya melaporkan kinerja yang lebih baik dari ekspektasi,” katanya. 

Sementara itu berdasarkan FacSet, emiten penghuni indeks S&P 500 akan mencatatkan penurunan kinerja sebesar 7 persen yoy di 2Q23.

Terkait sentimen penjualan ritel di Negeri Paman Sam, ia menguraikan bahwa pada Mei lalu penjualan ritel di Amerika naik sebesar 1,6 persen yoy lebih tinggi dari sebelumnya 1,2 persen yoy.

“Data penjualan ritel ini cukup penting untuk melihat seberapa sehat perekonomian Amerika di tengah kebijakan moneter ketat oleh Bank Sentral Amerika,” imbuhnya. 

Setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada minggu lalu ditutup menguat sebesar 2,3 persen. Pada minggu lalu market laju IHSG tertopang sektor kesehatan sebesar 6,0 persen, sektor properti dan real estat 3,7 persen dan teknologi 4,3 persen. Sementara itu, satu-satunya sektor yang melemah yakni sektor infrastruktur sebesar minus 0,5 persen.

Mino menerangkan sentimen positif dari sektor kesehatan yakni pengesahan RUU Kesehatan menjadi UU. UU Kesehatan ini diyakini bisa mengatasi kekurangan dan distribusi dokter dam dokter spesialis, menyederhanakan perizinan dan diperbolehkannya dokter asing bekerja di Indonesia sehingga bisa mencegah orang Indonesia berobat ke luar negeri.

Adapun Rekomendasi saham dari Indo Premier untuk pekan ini adalah: 

___

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca. 

12:24 wib
IHSG anjok 0,50 persen

IHSG anjlok 0,50 persen atau 34,05 poin menjadi 6.833,13 pada akhir sesi I.

Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.825,63,-6.902,14.

12:24 wib
IHSG anjok 0,50 persen

IHSG anjlok 0,50 persen atau 34,05 poin menjadi 6.833,13 pada akhir sesi I.

Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.825,63,-6.902,14.

12:24 wib
IHSG anjok 0,50 persen

IHSG anjlok 0,50 persen atau 34,05 poin menjadi 6.833,13 pada akhir sesi I.

Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.825,63,-6.902,14.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ibad Durrohman
Terkini