Kredit Handphone Baru dengan Cicilan Buka Peluang Penipuan, Pakar Minta Kaji Ulang

Bisnis.com,18 Jul 2023, 20:19 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Multifinance/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Pakar menilai bahwa program cicilan handphone yang  melibatkan produsen ponsel dan leasing bisa menjadi celah penipuan. Pasalnya sulit untuk menjamin si pencicil atau mereka yang membeli untuk tidak menjual kembali. 

“Jadi timbul celah untuk kredit macet, dan celah untuk si pencicil itu untuk menjual ke pasar second [ponsel bekas],” kata Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira kepada Bisnis, Selasa (18/7/2023). 

Bhima mengatakan apabila praktik tersebut marak terjadi. Menurutnya harus ada kebijakan khusus dari leasing dan produsen ponsel untuk untuk betul-betul bisa menyeleksi calon dari pencicil dengan skema menjaminkan ponsel tadi. 

Cara paling efektif, menurut Bhima, bukan melakukan pemblokiran pada ponsel sehingga tidak bisa digunakan oleh pemegang yang tidak melunasi. Dia mengatakan bahwa ada prosedur pelaporan pada Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

“Sehingga bisa masuk daftar hitam dan tidak bisa melakukan pinjaman lainnya di lembaga keuangan,” katanya. 

Dia juga mengingatkan bagi masyarakat yang akan membeli ponsel bekas untuk berhati-hati. Perhatikan apakah ada yang janggal, selain itu sebelum melakukan pembelian dia meminta pembeli untuk mencoba langsung. 

Selain itu dapat melakukan factory reset langsung di depan penjual untuk memastikan bahwa ponsel tidak terhubung ke program cicilan. 

“Yang repot itu yang pasar online melalui pasar e-commerce sehingga sulit untuk melakukan pengecekan. Jadi harus betul-betul hati dan pelajari track record penjualnya,” tandasnya. 

Baru-baru ini warganet mengeluhkan dirinya menjadi korban penipuan setelah membeli ponsel Samsung bekas. Ternyata handphone tersebut masih proses cicilan di salah satu aplikasi kredit Samsung Finance Plus. 

Akibatnya handphone terkunci otomatis dan tidak bisa terpakai. Hal tersebut diberitakan oleh warganet sneakerboy @GudbyeWhiskey di Twitter. Dia mengatakan bahwa saat membeli kondisi handphone masih baik.

Dia juga yakin untuk membeli dan mentransfer sejumlah uang. Setelah melakukan reset setelan pabrik, ada salah satu aplikasi yang masih ada yakni Samsung Finance Plus. Sang warganet mengatakan bahwa ada history sang penjual mencicil ponsel tersebut dengan aplikasi cicilan yang ditawarkan Samsung, bermitra dengan Kredivo. 

Oknum langsung menjual handphone cicilan tersebut sehari setelah membelinya. Bahkan cicilan pertama belum dibayarkan olehnya. 

“Akhirnya coba hubungi Samsung Call Center dan menanyakan dengan jelas. Singkatnya penjelasan dari Samsung Center, si seller membeli HP dengan fasilitas Samsung Finance dan apabila cicilan tidak dibayarkan HP akan terblokir,” tutur @GudbyeWhiskey. 

Dia mengatakan Samsung Call Center pun meminta semua data yang dibutuhkan seperti nama penjual, nomor rekening seller, hingga ID pinjaman di Samsung Finance Plus. Sang warganet diminta menunggu tiga hari untuk proses investigasi oleh pihak Samsung. 

Warganet juga mencoba untuk menghubungi penjual namun tidak mendapatkan respons. Dia pun meminta kejadian yang dialaminya menjadi pelajaran untuk masyarakat. Dia juga meminta produsen ponsel untuk lebih waspada terkait fasilitas yang diberikan, termasuk cicilan handphone. Pasalnya bisa menjadi modus baru yang digunakan untuk penipuan. 

“Program Samsung Finance Plus ini baru launching 15 April 2023, belum sampai dua bulan udah banyak kasus terkait penjualan HP bekas. Ini jelas merugikan pihak yang membeli tanpa tahu HP yang dibeli ternyata terhubung dengan akun Samsung Finance Plus ini,” tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini