Angka Kemiskinan Turun, BKF Kemenkeu Sebut Didorong Bansos

Bisnis.com,18 Jul 2023, 11:58 WIB
Penulis: Annasa Rizki Kamalina
Warga beraktivitas dengan latar gedung bertingkat di Jakarta, Senin (13/6/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan penurunan angka kemiskinan per Maret 2023 didorong dengan usaha pemerintah dalam memberikan bantuan sosial (bansos). 

Kepala BKF Febrio Kacaribu menyampaikan penurunan angka kemiskinan pada periode tersebut sejalan dengan terus menguatnya aktivitas ekonomi, menurunnya angka pengangguran, serta inflasi yang semakin terkendali.

Di sisi lain, penyaluran bansos selama kuartal I/2023 juga efektif dengan realisasi Program Keluarga Harapan (PKH) mencapai 89,3 persen, sementara Kartu Sembako mencapai 86,5 persen.

“Pada Maret 2023, pemerintah juga menggulirkan tambahan bantuan pangan beras dalam rangka menjaga akses pangan rumah tangga miskin dan rentan serta menjaga stabilitas harga pangan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (18/7/2023). 

Sebagaimana data BPS, tingkat kemiskinan melanjutkan tren penurunan menjadi 9,36 persen per Maret 2023 yang lebih rendah dari September 2022 di level 9,57 persen, setelah sempat menyentuh angka dua digit akibat krisis pandemi. 

Angka ini telah lebih rendah dibanding angka prapandemi per Maret 2019 yang sebesar 9,41 persen meskipun masih sedikit di atas titik terendah prapandemi per September 2019 yang sebesar 9,22 persen. 

Sementara jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 adalah sebesar 25,90 juta orang, turun 0,46 juta orang dari September 2022. 

Secara akumulatif, sejak Maret 2021 hingga Maret 2023 tercatat 1,6 juta orang yang berhasil keluar dari garis kemiskinan. Secara spasial, tingkat kemiskinan per Maret 2023 menurun baik di perkotaan maupun di perdesaan.

Adapun, Papua menjadi provinsi dengan persentase penduduk miskin tertinggi, yaitu sebesar 26,03 persen pada Maret 2023 atau setara dengan 915.150 orang. 

Jumlah ini memang jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin di Jawa Timur yang mencapai lebih dari 4 juta orang. 

Meski demikian, secara persentase penduduk miskin di Jawa Timur hanya 10,35 persen dari total seluruh penduduknya. 

Di sisi lain, meski angka kemiskinan menurun, BPS melaporkan tingkat ketimpangan pengeluaran masyarakat pada Maret 2023 meningkat dibandingkan September 2022.

Hal tersebut ditujukan dengan peningkatan rasio gini dari 0,381 poin pada September 2022 menjadi 0,388 poin pada Maret 2023, atau meningkat sebesar 0,007 poin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini