Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat permintaan kredit oleh sektor rumah tangga seperti kredit pemilikan rumah (KPR) hingga kredit kendaraan bermotor (KKB) akan bergeliat pada paruh kedua tahun ini.
Berdasarkan Survei Penawaran dan Permintaan Pembiayaan Perbankan yang dirilis oleh BI, pada Juni 2023 permintaan pembiayaan oleh rumah tangga melalui utang atau kredit terpantau melambat dibandingkan bulan sebelumnya.
Menurut survei, responden rumah tangga yang melakukan penambahan pembiayaan melalui utang atau kredit pada Juni 2023 sebesar 9,7 persen dari total responden, turun dibandingkan 10,7 persen pada bulan sebelumnya.
Sumber utama pemenuhan pembiayaan rumah tangga pada Juni 2023 berasal dari pinjaman bank umum dengan pangsa sebesar 41,49 persen. Sumber utama lainnya yakni koperasi hingga leasing.
Berdasarkan jenis penggunaannya, mayoritas pembiayaan yang diajukan oleh responden rumah tangga pada Juni 2023 adalah kredit multi guna dengan pangsa sebesar 45 persen dari total pengajuan pembiayaan baru. KKB mempunyai pangsa pasar pengajuan kredit rumah tangga sebesar 20,7 persen, KPR sebesar 8,3 persen, dan kartu kredit sebesar 5,1 persen.
Meski melambat pada Juni 2023, survei BI itu menunjukkan bahwa permintaan kredit oleh sektor rumah tangga akan bergeliat pada tiga bulan ke depan atau pada kuartal III/2023.
"Rencana penambahan pembiayaan oleh rumah tangga ke depan diprakirakan meningkat," tulis BI dalam survei tersebut pada Selasa (18/7/2023).
Dalam survei per Juni itu dijelaskan bahwa responden yang berencana melakukan penambahan pembiayaan ke depan sebesar 7,1 persen. Sementara pada bulan sebelumnya, hanya ada 4,7 persen responden yang berencana menambah pembiayaannya ke depan.
Sementara itu, dalam rencana pengajuan pembiayaan ke depan, bank umum diprakirakan masih menyadi sumber utama pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan utang atau kredit dengan pangsa 50,8 persen.
Survei BI juga menjelaskan pada tiga bulan mendatang, mayoritas jenis pembiayaan yang akan diajukan oleh rumah tangga adalah kredit multi guna dengan pangsa pasar 52,6 persen. Lalu, kebutuhan terhadap KPR mencapai porsi 15,8 persen, KKB 14, persen, dan kartu kredit 1,8 persen.
Sejumlah perbankan pun bergeliat menyalurkan kredit untuk sektor rumah tangga seperti KPR dan KKB pada tahun ini. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) misalnya gencar menggelar event guna mendorong penyaluran KKB, salah satunya BCA Expoversary 2023.
"Kami berharap pertumbuhan kredit kendaraan bermotor mampu terus berlanjut ke depannya, seiring dengan pemulihan permintaan dari masyarakat," kata Executive Vice President (EVP) Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn.
Kemudian PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI juga gencar menyalurkan pembiayaan hunian tahun ini dengan memperluas ekspansi ke daerah-daerah berpasar potensial. Beberapa wilayah yang dibidik BSI antara lain Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, Kalimantan, hingga Bali.
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan BSI juga menghadirkan program promo. BSI memberikan cashback senilai Rp2 juta bagi 2.000 nasabah pertama yang merealisasikan pencairan pembiayaan per periode 22 Mei 2023 hingga 30 Juni 2023. Minimal limit realisasi pencairan pembiayaan sebesar Rp300 juta.
“Calon nasabah BSI yang ingin mewujudkan rumah impian dengan angsuran yang nyaman, dapat memanfaatkan program ini untuk mendapatkan keuntungan,” kata Anton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel