BSI (BRIS) Gaet Ekosistem Pesantren demi Dongkrak Pasar Perbankan Syariah

Bisnis.com,20 Jul 2023, 16:00 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Nasabah Bank Syariah Indonesia memeriksa buku tabungan seusai membuka rekening di KC Jakarta Hasanudin, Jakarta, Selasa (2/2/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) akan semakin gencar menggaet ekosistem pesantren di Indonesia untuk mendongkrak pangsa pasar perbankan syariah yang lebih besar lagi.

Direktur Retail Banking BSI Ngatari mengatakan jumlah pesantren di Indonesia saat ini mencapai 39.167 pesantren. Adapun, BSI telah bekerja sama dengan lebih dari 18.000 pesantren di Indonesia. 

Berbagai aspek pengembangan yang telah dilakukan BSI di lingkungan pesantren diantaranya pembiayaan Pertashop sebanyak lebih dari 50 unit, pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), hingga program laku pandai yakni Agen BSI Smart sebanyak lebih dari 200 agen.

Pada Mei 2023, BSI telah mengelola dana pihak ketiga (DPK) ekosistem di lingkungan pesantren sebesar Rp805 miliar. Ke depan, BSI akan terus mengkaji skema yang tepat dan efisien agar pesantren bisa memberikan kontribusi yang lebih besar lagi.

Ngatari mengatakan BSI menjadikan pesantren sebagai salah satu fokus yang memberikan dampak positif bagi pengembangan pasar syariah di Indonesia. 

“BSI memandang bahwa pesantren memiliki peran strategis dalam pengembangan ekonomi syariah di Tanah Air. Untuk itu kami terus berupaya mengkaji skema yang tepat dan efisien sehingga bisa memberikan kontribusi bagi kemajuan ekonomi syariah di Tanah Air,” kata Ngatari dalam keterangan tertulis pada Kamis (20/7/2023).

Seiring dengan upaya BSI itu, pasar perbankan syariah di Indonesia memang masih kecil. Berdasarkan laporan Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru-baru ini, pangsa pasar perbankan syariah dibandingkan keseluruhan industri perbankan hanya mencapai 7,09 persen pada 2022. OJK juga mencatat 28 dari 33 bank syariah yang ada di Indonesia masih masih berinduk pada bank umum konvensional.

Selain itu, inklusi keuangan syariah di Indonesia masih rendah. Merujuk hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2022 (SNLIK 2022), tingkat inklusi keuangan syariah hanya mencapai 12,12 persen pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini