Penjualan Kawasan Industri Kuartal II/2023, Cikarang Masih Jadi Primadona

Bisnis.com,20 Jul 2023, 20:00 WIB
Penulis: Afiffah Rahmah Nurdifa
Pintu masuk Kawasan Industri Greenland International Industrial Center, kawasan industri yang dikelola PT Puradelta Lestari Tbk. Sebagian besar saham Puradelta dimiliki oleh Grup Sinarmas./puradelta

Bisnis.com, JAKARTA - Penyerapan lahan kawasan industri di timur Jakarta masih menjadi primadona perusahaan dari berbagai industri, terutama di kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang

Senior Associate Director Colliers Indonesia, Ferry Salanto, mengatakan pasokan lahan industri kembali melimpah di berbagai wilayah. Adapun, ketersediaan lahan di kawasan Bekasi tercatat hampir 4.000 hektare, disusul Karawang dengan pasokan lahan 3.300 hektare. 

"Ada beberapa potensi lahan industri yang masuk, tidak hanya dari kawasan industri yang eksisting atau beroperasi, tapi juga dari kawasan industri baru yang sedang berkembang, contohnya di daerah Karawang dan Subang," kata Ferry, Kamis (20/7/2023). 

Meski ketersediaan pasokan masih melimpah, tapi lahan industri yang dapat dikembangkan mulai terbatas. Hal ini membuat pengembang mulai bergeser dari Bekasi ke Karawang dan dari Karawang bergeser ke Subang hingga Purwakarta. 

Terlebih, wilayah Timur kini tengah mendapatkan stimulus positif dengan operasional Pelabuhan Patimban. Pelabuhan tersebut direncanakan akan dapat melayani 3.75 juta peti kemas (TEUS) untuk tahap pertama.

Di samping itu, Ferry membeberkan penjualan lahan kawasan industri masih didominasi oleh transaksi di GICC dengan total transaksi sebesar 16,5 hektare pada kuartal kedua dan 27 hektare sepanjang semester pertama 2023.

"Greenland [GIIC] ini salah satu pendorong utamanya adalah transaksi dari industri data center, kalau kita lihat data center mencapai 25 persen dari total transaksi yang ada," ujarnya.

Berdasarkan data Colliers, sektor yang aktif menyerap lahan industri di berbagai kawasan yaitu Data Center (25 persen), industri manufaktur (24 persen), otomotif (14 persen), plastik (6 persen), tekstil (5 persen), dan farmasi (4,88 persen). 

"Penjualan dari kuartal kedua ini tidak terlalu banyak, jadi memang ini kebanyakan penjualan ditopang oleh kinerja dari beberapa perusahaan saja. terutama di daerah timur," jelasnya.

Sementara itu, Ferry memproyeksi para pengembang kawasan industri akan segera menaikkan harga pada semester II/2023, seiring dengan konsistensi penjualan dan keterbatasan lahan.

Adapun, harga lahan industri tertinggi di Bogor dengan harga US$290 per meter persegi, disusul Bekasi US$210 per meter persegi. Kemudian, Tangerang sebesar US$190 per meter persegi dan Karawang US$160 per meter persegi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini