Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) melalui anak usaha, PT BTPN Syariah Ventura, tengah membidik satu perusahaan startup layanan pembayaran untuk diakuisisi.
Direktur Keuangan BTPN Syariah Fachmy Ahmad menyampaikan bahwa saat ini pihaknya sedang dalam tahap negosiasi proses akuisisi.
“Satu perusahaan [startup] lagi kami tertarik akuisisi. Saat ini dalam proses agreement, untuk pricing, share dan lainnya,” ujarnya seperti dikutip Jumat (21/7/2023).
Saat ditanya bergerak di bidang apa perusahaan rintisan tersebut, Fahmi mengatakan startup yang memberikan layanan pembayaran (payment point online bank/PPOB). Namun, dia enggan membocorkan nama perusahaan tersebut.
Seperti diketahui terdapat beberapa perusahaan rintisan bergerak di bisnis PPOB, seperti Moka, Majoo dan lainnya. Moka sebelumnya telah diakuisisi oleh PT Gojek Tokopedia (GoTo) Tbk. “Ya bidangnya mirip seperti itu, PPOB seperti layanan pembayaran di kasir,” kata Fahmi.
Pada tahun lalu PT BTPN Syariah Ventura resmi beroperasi sebagai kendaraan bank berkode saham BTPS itu untuk investasi di bidang startup. Perseroan menyuntikan dana sebesar Rp300 miliar untuk modal awal dengan komposisi BTPS 99 persen dan Bank BTPN 1 persen).
Direktur Utama BTPN Syariah Ventura Ade Fauzan sebelumnya mengatakan bahwa perusahaan akan mendanai minimal satu perusahaan rintisan per tahun.
“Target kami 1 perusahaan rintisan per tahun, selama 3 tahun. Tetapi balik lagi kami melihat kondisi di lapangan karena aktivitasnya tentu berbeda,” kata Ade, tahun lalu.
BTPN Syariah Ventura, menurutnya, akan menghindari berinvestasi di perusahaan yang memiliki fokus bisnis berbeda dengan induk perusahaan BTPN Syariah.
“Kami tidak masuk kesembarangan perusahaan. Jadi kami yakin pasarnya ada. Berbeda jika kita masuk ke industri yang kita tidak tahu mau apa,” kata Ade.
PT BTPN Syariah Ventura sendiri mendapat izin beroperasi dari Otoritas Jasa Keuangan pada 20 Mei 2022. BTPN Syariah Ventura memiliki modal dasar entitas sebesar Rp500 miliar dan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebesar Rp 300 miliar.
Tidak lama setelah diluncurkan, BTPN Syariah Ventura mengumumkan pendanaan ke perusahaan rintisan rural e-commerce, Dagangan, senilai US$6,6 juta atau setara dengan Rp95,4 miliar.
Perusahaan rintisan yang bermarkas di Yogyakarta tersebut menggunakan model hub-and-spoke dalam operasional bisnisnya. Dagangan membangun pusat pengadaan kebutuhan pokok atau micro fulfillment center (hub) di kota-kota tier 3-4 dan wilayah pedesaan, yang nantinya akan membuat biaya logistik bagi ultra mikro menjadi lebih efisien.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel