Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Digital BCA alias Blu mencatatkan laba bersih Rp4,79 miliar pada semester I/2023, berbalik dari kondisi rugi sebesar Rp36,21 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan, laba bersih bank digital cucu usaha PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) ini didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) 135,55 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp239,43 miliar.
Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) BCA Digital naik 147 basis poin (bps) ke level 4,46 persen pada kuartal II/2023 dari 2,99 persen pada kuartal II/2022.
Bank juga mencatatkan peningkatan pendapatan berbasis komisi (fee based income) 234,25 persen yoy menjadi Rp7,22 miliar pada periode ini.
Pada rasio profitabilitas, BCA Digital mencatatkan perbaikan rasio imbal balik ekuitas (return on equity/ROE) dari -1,82 persen menjadi 0,24 persen. Lalu, rasio imbal balik aset (return on asset/ROA) BCA Digital naik dari posisi -1,8 persen menjadi 0,08 persen.
BCA Digital juga mencatatkan penyusutan biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO) 2.183 bps menjadi 98,87 persen pada kuartal II/2023 dari 120,7 persen pada kuartal II/2022. Semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.
Dari sisi intermediasi, BCA Digital telah menyalurkan kredit Rp3,92 triliun pada semester I/2023, naik 126,85 persen yoy. Aset bank pun naik 49,82 persen yoy menjadi Rp12,51 triliun.
Bank mencatatkan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross di level 0,45 persen dan NPL net di level 0,19 persen pada paruh pertama tahun ini.
Dari sisi pendanaan, BCA Digital telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp8,38 triliun, naik 98,57 persen yoy. Dana murah atau current account savings account (CASA) 113,38 persen yoy menjadi Rp2,71 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel