Luhut Beberkan 6 Agenda Khusus Pertahankan Pertumbuhan Ekonomi RI

Bisnis.com,25 Jul 2023, 13:43 WIB
Penulis: Lukman Nur Hakim
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan usai menghadiri acara Indonesia Net-Zero Summit 2023 yang digelar FPCI di Djakarta Theater, Sabtu (24/6/2023). JIBI/Ni Luh Anggela.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, pemerintah mempunyai enam agenda untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Enam agenda tersebut, kata Luhut, untuk mendorong Indonesia menjadi negara yang kuat dalam 30 tahun ke depan.

Dia menjabarkan, agenda pertama adalah untuk melakukan hilirisasi industri. Kemudian, yang kedua adalah digitalisasi yang akan membuat transparansi dan menjadikan lingkungan pemerintahan yang inklusif.

“Ketiga, dekarbonisasi yang ditujukan untuk mempercepat komitmen net zero emission, sekaligus menangkap peluang ekonomi hijau,” kata Luhut di acara Nikel Conference, Selasa (25/7/2023).

Agenda keempat, yaitu menyelenggarakan pendidikan yang terjangkau dan berkualitas untuk menghasilkan sumber daya manusia yang terampil.

Lebih lanjut, agenda kelima adalah terkait dengan distribusi ekonomi yang merata, yang diharapkan dapat mengurangi jurang kesetaraan. Terakhir, yaitu mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan interkoneksi orang, barang, dan informasi.

"Ini akan memudahkan kita dalam distribusi ekonomi, serta komitmen hilirasi kita. Agenda ini tidak akan selesai hanya dalam satu presiden. Untuk konsisten melakukan ini, maka kita akan menjadi negara yang kuat dalam 30 tahun ke depan," ujarnya.

Kemudian, Luhut menegaskan bahwa guna mendukung rencana pemerintah Indonesia menjadi negara maju, investor harus mematuhi kebijakan yang sudah dikeluarkan Indonesia.

Salah satu kebijakan yang dimaksud adalah mematuhi pelarangan ekspor mineral mentah seperti yang saat ini sudah diberlakukan untuk bijih nikel dan bijih bauksit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Denis Riantiza Meilanova
Terkini