Menteri Industri Australia Bertemu Menko Luhut, Ini yang Dibahas

Bisnis.com,25 Jul 2023, 16:25 WIB
Penulis: Jessica Gabriela Soehandoko
Menteri Industri dan Ilmu Pengetahuan Australia Ed Husic dalam kunjungannya ke Indonesia yang ditemui di kediaman Duta Besar Australia, Jakarta, Selasa (25/7/2023) - BISNIS - Jessica Gabriela Soehandoko

Bisnis.comJAKARTA - Menteri Industri dan Ilmu Pengetahuan Australia Ed Husic berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. 

Sebagaimana diketahui, kunjungan tersebut untuk menindaklanjuti kesepakatan Perdana Menteri Albanese dan Presiden Joko Widodo berkolaborasi dalam ekosistem manufaktur kendaraan listrik dan baterai. 

“Saya sangat menikmati berkoordinasi dengan Pak Luhut. Dia sangat fokus. Saya suka seseorang yang memiliki sikap ‘can do attitude’. Dan itulah yang ingin kami selesaikan, jadi saya senang bekerja dengan orang-orang seperti Pak Luhut  dan fokus apa pada apa yang ia katakan”, jelasnya, ketika ditemui di kediaman Duta Besar Australia, Jakarta, Selasa (25/7/2023).  

Dalam pertemuannya, Husic menjelaskan bahwa kedua pihak memiliki keinginan untuk melakukan lebih dari apa yang saat ini dilakukan untuk berpikir lebih besar. Husic mengungkapkan bahwa ia sangat senang berbicara dengan Luhut mengenai hal tersebut. 

Kemudian, Husic juga menuturkan beberapa tantangan yang dikatakan dalam pertemuan, yakni melihat apa yang terjadi di Amerika Serikat dengan Inflation Reduction Act, dan memikirkan bagaimana negara seperti Indonesia dan Australia dapat berpartisipasi. 

Menurutnya, ia berpendapat bahwa Amerika menyadari bahwa negeri paman Sam tersebut tidak dapat melakukan semuanya sendiri dan bagaimana mereka menjalin hubungan yang efektif dengan negara-negara seperti Indonesia dan Australia yang memiliki banyak kontribusi. 

“Jelas, Indonesia juga berpikir banyak dari sudut pandang ekspor. Jadi menemukan cara untuk bekerja sama sangat penting. Kami membahas mengenai hal tersebut dan juga beberapa masalah tersebut,” jelasnya. 

Husic mengungkapkan bahwa Australia memiliki lithium dan Indonesia memiliki banyak nikel sehingga kedua negara dapat memiliki sumber daya jika bekerja sama

Ia menjelaskan bahwa kerjasama kedua negara bukan hanya dalam mengirimkan sumber daya, namun juga memberikan nilai tambah

“Bagaimana kita mengubahnya menjadi sesuatu yang menghasilkan lebih banyak, jelas dalam hal ini, baterai,” jelasnya. 

Kemudian, dalam rincian target dan beberapa langkah kedepannya juga sedang dikerjakan. Namun, Husic menekankan bahwa ada tekad dari kedua negara untuk bekerjasama dan terdapat antusiasme yang besar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini