Blak-blakan Bos BI soal Kredit Bank Melambat Semester I/2023

Bisnis.com,25 Jul 2023, 18:50 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan paparan saat konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (16/2/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan penyaluran kredit perbankan pada paruh pertama 2023 atau per Juni 2023 melambat. Ada sejumlah faktor yang memengaruhi lesunya kredit bank sepanjang paruh pertama 2023. 

Berdasarkan data dari BI, kredit perbankan pada Juni 2023 memang tumbuh positif sebesar 7,76 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Namun, pertumbuhannya melambat dibandingkan bulan sebelumnya atau Mei 2023 yang tumbuh 9,39 persen yoy.

Perry mengatakan kredit atau pembiayaan perbankan tumbuh melambat karena menurunnya permintaan kredit dari dunia usaha.

"Korporasi cenderung mempercepat pelunasan kredit dan berperilaku wait and see dalam meningkatkan rencana investasinya ke depan," ujarnya dalam pengumuman Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Selasa (25/7/2023).

Meski begitu, BI terus berkomitmen untuk mendorong penyaluran kredit atau pembiayaan dari sisi penawaran perbankan dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

BI kemudian memperkuat kebijakan insentif likuiditas makroprudensial untuk mendorong kredit atau pembiayaan dengan fokus hilirisasi, perumahan, pariwisata serta pembiayaan inklusif dan hijau. 

"Kebijakan insentif likuiditas makroprudensial difokuskan pada sektor-sektor yang memiliki daya ungkit lebih tinggi bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja," ujar Perry.

BI pun masih memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2023 dalam kisaran 9-11 persen yoy.

Respons Perbankan

Sementara itu, perbankan pun optimistis penyaluran kredit mereka pada sisa tahun ini tumbuh pesat. Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Jahja Setiaatmadja mengungkapkan BCA masih menargetkan pertumbuhan kredit di level 9-12 persen pada tahun ini.

Dia mengatakan pada semester I/2023, penyaluran kredit segmen korporasi memang tumbuh kurang optimal.

"Kredit korporasi agak kurang baik dibandingkan sebelumnya. Hanya tumbuh 5,1 persen," kata Jahja dalam paparan kinerja BCA pada Senin (24/7/2023).

Menurutnya ada sejumlah faktor yang menyebabkan kinerja kredit korporasi kurang memuaskan.

"Kalau tahun lalu proyek infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan, juga power plant cukup besar, bukan hanya swasta tapi juga BUMN. Sementara dari awal tahun hingga Juni tahun ini sektor itu kurang berkembang," ujarnya.

Faktor lainnya, kata dia, yaitu kredit investasi walau sudah mulai berkembang, tapi tidak semoncer tahun sebelumnya. Selain itu, Jahja memperkirakan adanya faktor persiapan tahun politik atau pemilu yang membuat kredit korporasi melempem.

"Mungkin mendekati pemilu banyak pengusaha wait and see. Meskipun pengalaman kita pemilu, tidak terjadi apa-apa, investasi juga ekonomi back to normal," tutur Jahja.

Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) Lani Darmawan juga mengatakan terjadi pelambatan permintaan kredit korporasi di bank, khususnya per April 2023. Namun, Lani optimistis penyaluran kredit bank akan tumbuh pesat pada keseluruhan tahun ini.

"Kami melihat animo permintaan kredit masih tetap sama," katanya kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini