Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal menambah kapasitas Bandara Soekarno-Hatta hingga 110 juta penumpang melalui proses revitalisasi sisi darat (land side) dan sisi udara (air side).
Seiring dengan hal tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memperkriakan bahwa proses revitalisasi dapat segera rampung berdekatan dengan momentum pergantian tahun.
“Kurang lebih sekitar 6 bulan lagi ini semua bisa diselesaikan sehingga dapat memenuhi demand yang semakin meningkat. Bandara Soekarno-Hatta akan menjadi showcase-nya negara Indonesia di mata dunia,” ujarnya dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (25/7/2023).
Sebelumnya, revitalisasi pada sisi darat Bandara Soekarno-Hatta dilakukan oleh PT Angkasa Pura II (AP II) bersama kontraktor PT Pembangunan Perumahan Tbk. (PTPP) pada Terminal 1B dan 1C untuk penerbangan domestik.
Adapun, revitalisasi pada Terminal 2F akan dikerjakan AP II dan Adhi Karya untuk penerbangan internasional. Nantinya, area tersebut akan diperluas menjadi 70.000 meter2.
Sementara revitalisasi pada sisi udara, dilakukan pengerjaan landas pacu (runway) oleh AP II dan pemasangan software atau sistem oleh Airnav Indonesia untuk meningkatkan produktivitas pergerakan pesawat yang lepas landas maupun mendarat.
“Revitalisasi terminal dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas penumpang dari 65 juta per tahun menjadi 110 juta per tahun," pungkas Budi.
Secara keseluruhan, revitalisasi Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta akan meningkatkan kapasitas pelayanan pergerakan penumpang dari sebelumnya hanya dapat menampung 9 juta penumpang/tahun menjadi 21 juta penumpang/tahun. Semula Terminal 2 memiliki luas 173.608 m2 dan pasca revitalisasi menjadi 234.500 m2 pada Terminal 2D, 2E, dan 2F.
Sementara, revitalisasi terminal 1C dilakukan pada lantai dasar seluas 46.100 m2 dan lantai 1 seluas 38.200 m2.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel