Bisnis.com, JAKARTA — PT Reasuransi Maipark Indonesia membukukan laba bersih senilai Rp28,93 miliar pada semester I/2023. Laba perusahaan meningkat 54,67 persen dibandingkan periode yang sama 2022 sebesar Rp18,7 miliar.
Merujuk laporan keuangan yang dipublikasikan dalam laman resminya, meningkatnya laba bersih Maipark salah satunya disokong oleh total pendapatan premi yang mencapai Rp129,11 miliar pada 30 Juni 2023. Posisi premi perusahaan tumbuh 12,73 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari semula hanya bernilai Rp114,54 miliar.
Dari sana, total premi bruto Maipark tumbuh 12,97 persen yoy, dari Rp74,53 miliar pada Juni 2022 menjadi Rp84,19 miliar pada enam bulan pertama 2023.
Perusahaan dengan spesialisasi risiko gempa bumi itu juga mengalami perbaikan dari sisi beban klaim bruto yang menyusut 46,74 persen yoy. Pada Juni 2023, beban klaim bruto Maipark mencapai Rp10,23 miliar, turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp19,21 miliar.
Sampai dengan akhir Juni 2023, Maipark membukukan total aset senilai Rp922,04 miliar, atau meningkat 5,32 persen yoy dari Juni 2022 sebesar Rp875,45 miliar.
Perinciannya, total liabilitas yang ditanggung perusahaan turun 3,10 persen yoy menjadi Rp235,32 miliar. Sedangkan total ekuitas membaik menjadi Rp686,72 miliar atau naik 8,56 persen yoy.
Adapun dari indikator kesehatan keuangan, Maipark terpantau mampu menjaga rasio solvabilitas (risk-based capital/RBC), yakni di level 1.060,06 persen pada 30 Juni 2023. Sementara itu, rasio kecukupan investasi (RKI) dan rasio likuiditas Maipark masing-masing berada di level 657,12 persen dan 290,89 persen pada Juni 2023.
Direktur Teknik Reasuransi Maipark Indonesia Heddy Agus Pritasa menuturkan bahwa pertumbuhan laba perusahaan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk keuntungan dari investasi yang meningkat hingga pengeluaran biaya yang dipantau lebih efektif dan efisien.
“Pertumbuhan laba disebabkan juga karena tidak adanya klaim gempa besar hingga semester I/2023 dan besarnya pertumbuhan bisnis disebabkan lebih banyak aset properti yang diasuransikan gempa bumi,” kata Heddy kepada Bisnis, Rabu (26/7/2023).
Adapun, Direktur Utama Maipark Indonesia Kocu Andre Hutagalung meyakini bahwa pertumbuhan premi dan peningkatan laba perusahaan terutama disumbangkan oleh model bisnis yang berfokus pada penyampaian values (nilai) yang nyata kepada ceding companies.
“Model bisnis ini diarahkan agar Maipark dapat membawa manfaat nyata, bermanfaat dan digunakan dalam proses akseptasi, manajemen portofolio, perencanaan program reasuransi dan program manajemen risiko di setiap perusahaan,” ungkap Kocu.
Di samping itu, lanjut Kocu, Maipark juga menyesuaikan values yang diberikan dengan karakteristik dan kebutuhan setiap perusahaan, terutama pengetahuan yang mendalam tentang perilaku risiko bencana alam.
Adapun hingga akhir tahun, Maipark membidik dapat mengantongi premi dengan pertumbuhan mencapai 10 persen—15 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel