Inggris Larang Penjualan Mobil BBM, tapi Longgarkan Kebijakan Dekarbonisasi

Bisnis.com,26 Jul 2023, 14:45 WIB
Penulis: Muhamad Omar Adibaskoro
Bendera Inggris./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA- Sebagai paket kebijakan nol emisi, Inggris bakal tetap melarang penjualan mobil berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 2030. Sebaliknya, pemerintah melonggarkan kebijakan dekarbonisasi tingkat rumah tangga.

Dikutip dari Reuters, Rabu (26/7/2023), Pemerintah Inggris tetap berkomitmen melarang peredaran mobil BBM pada tenggat waktu yang telah ditentukan.

Sebaliknya, pemerintah melalui Menteri Senior Michael Gove mengungkapkan bakal mengetatkan kebijakan pelarangan penjualan mobil BBM mulai 2030. Namun sebaliknya, pemerintah akan melonggarkan kebijakan untuk jejak karbon tingkat rumah tangga.

Hal inipun mengesankan kebijakan ekonomi hijau Inggris yang tak konsisten. Terlebih lagi ketidakpastian kebijakan seiring kemenangan parlemen dari kelompok konservatif yang kerapkali menyerang kampanye antipolusi London.

Hal itu, memicu ketidakpastian bagi para perusahaan untuk memproduksi segalanya mulai dari prasarana kendaraan elektrik hingga pompa panas, pada saat Amerika Serikat dan Uni Eropa berusaha mendorong investasi dan dekarbonisasi ekonomi mereka.

Dilansir dari Times Radio, ketika ditanya terkait rencana larangan penjualan mobil bertenaga bensin dan disel baru, tidak akan diubah, Gove menjawab, “Ya”.

Lalu, saat diberikan pertanyaan terkait target pemasangan pompa panas di perumahan baru, Gove mengatakan, bahwa sangat penting bagi rumah-rumah baru untuk memenuhi standar nol-emisi, tetapi pemerintah juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap biaya proposal dekarbonisasi rumah.

“Kita hidup dalam tantangan biaya hidup yang nyata, dan kami tidak ingin memaksa para individu untuk membayar biaya lebih di tahap ini, untuk itu, kami perlu mengambil langkah pendekatan yang proporsional.” ujar Gove.

Lalu, Gove juga mengatakan di LBC radio, bahwa pemerintah akan merencanakan tenggat waktu yang lebih efektif.

Sebelumnya, Perdana Menteri Rishi Sunak mengatakan, target pemerintah dalam upaya nol-emisi tahun 2050 sangat penting baginya, tetapi dia tidak akan melakukan hal yang dapat menguras uang rakyat, di tengah-tengah tingginya inflasi.

“Saya setuju bahwa sangat penting bagi pemerintah untuk terus maju dengan langkah-langkah yang tepat dan bijaksana dalam rangka melindungi lingkungan, namun ada beberapa area tertentu, dengan beban biaya yang berpotensi menimbulkan reaksi negatif,” ujar Gove dalam Times Radio.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Kahfi
Terkini