Bisnis.com, JAKARTA — Pilihan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) bagi pemain financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending nampaknya dihadapi sejumlah rintangan.
Usai regulator mengumumkan induk usaha fintech PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran), yakni PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk. dengan sandi saham AKSL telah mengantongi pernyataan pra-efektif per 27 Juni 2023, kini manajemen AKSL memutuskan untuk menunda penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) hingga Juni 2024.
Adapun, saat ini perusahaan tengah menjalani proses penawaran umum perdana saham dan berencana untuk menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di BEI pada 9 Agustus 2023.