Bisnis.com, JAKARTA – Konglomerasi besar tampaknya masih berambisi untuk mengucurkan dana di sektor teknologi seperti startup. Meskipun industri tersebut masih dibayangi fenomena ‘musim dingin’ teknologi atau winter tech, salah satunya adalah konglomerasi Grup Astra.
Berita tentang agresifnya jelajah grup Astra di sektor digital startup menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id hari ini. Selain berita tersebut, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.
Berikut ini highlight Bisnisindonesia.id, Minggu (30/7/2023):
1. Kian Agresifnya Jelajah Grup Astra di Sektor Digital Startup
Sejumlah aksi korporasi dan investasi dilakukan Grup Astra, dalam hal ini PT Astra International Tbk. (ASII) di sektor digital, terutama di industri startup. Hal ini juga semakin mempertegas ambisi Astra untuk memperkuat ekosistem teknologi.
Jika ditarik mundur, pada medio April 2021, Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro sempat menyinggung mengenai pentingnya percepatan strategi perseroan di sektor digital dan teknologi. Apalagi kala itu, tren digitalisasi meroket tajam ketika pandemi Covid-19 melanda.
Di balik kesulitan yang sedang dihadapi industri startup, cukup agresifnya Grup Astra menggelontorkan dananya di perusahaan rintisan menjadi salah satu bukti, investor masih melihat peluang menjanjikan.
Investassi konglomerasi Grup Astra yang teranyar melalui anak usahanya, PT Astra Digital Internasional. Aksi itu dilakukan dengan menambah investasi pada platform ekosistem kesehatan digital, Halodoc. Melalui pendanaan seri D ini, Halodoc mendapatkan total dana investasi sebesar US$100 juta.
Astra memimpin partisipasi dalam pendanaan tersebut, sehingga total investasi Astra setelah pendanaan seri D ini mencapai US$135 juta atau sekitar Rp2,02 triliun (estimasi kurs Rp15.000 per dolar AS).
Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro menyampaikan dengan investasi Astra di bidang kesehatan dan layanan Halodoc yang kuat dan terintegrasi, Astra percaya bahwa kolaborasi ini dapat memberikan solusi inovatif bagi masyarakat.
2. Laba Jumbo TLKM di Antara Pandangan Blackrock dan Northcape
Emiten BUMN telekomunikasi, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) meraih pendapatan Rp73,47 triliun dengan laba bersih Rp12,75 triliun pada semester I/2023.
Telkom mencatatkan pendapatan Rp73,47 triliun pada semester I/2023. Pendapatan Telkom naik 2,07 persen secara tahunan (Year-on-Year/YoY) dari Rp71,98 triliun per semester I/2022.
Pendapatan segmen mobile mencapai Rp43,90 triliun, consumer Rp13,37 triliun, enterprise Rp21,76 triliun, WIB Rp18,33 triliun, dan lain-lain Rp1,23 triliun. Dengan penyesuaian dan eliminasi Rp25,13 triliun, pendapatan TLKM menjadi Rp73,47 triliun.
Dari sisi laba usaha, Telkom mencatatkan Rp23,01 triliun per Juni 2023, naik dari Rp22,93 triliun per Juni 2022. Beban terbesar ialah beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi sebesar Rp19,17 triliun.
TLKM mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp12,75 triliun pada semester I/2023. Laba bersih TLKM turun 4,16 persen dari Rp13,31 triliun per Juni 2022. Laba per saham menjadi Rp128,77 dari sebelumnya Rp134,36.
Telkom menggelontorkan arus kas bersih untuk investasi Rp17,66 triliun pada semester I/2023, naik dari Rp17,56 triliun pada semester I/2022. Kas dan setara kas pada akhir periode Rp40,52 triliun, naik dari sebelumnya Rp40,16 triliun.
Dari sisi liabilitas, TLKM mencatatkan Rp150,12 triliun per Juni 2023, naik dari Rp125,93 triliun pada akhir 2022. Pada semester I/2023, perincian liabilitas ialah jangka pendek Rp95,35 triliun dan jangka panjang Rp54,77 triliun.
3. Daftar Terbaru Saham BUMN Mercy Harga Bajaj Ala Lo Kheng Hong
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengumumkan hasil evaluasi emiten anggota IDX BUMN 20 untuk periode 3 Agustus 2023 sampai dengan Februari 2024. Saham BUMN mana yang masih masuk kriteria investor kawakan Lo Kheng Hong.
Hasil evaluasi otoritas Bursa teranyar memutuskan untuk memasukkan nama baru ke dalam anggota IDX BUMN 20 terhitung mulai 3 Agustus 2023. PT Jaya Konstruksi Tbk. (JKON) menjadi penghuni terbaru menggantikan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT).
Dengan demikian, komposisi terbaru anggota Indeks IDX BUMN 20 periode 3 Agustus 2023 hingga Februari 2023 yakni ADHI, AGRO, ANTM, BBNI, BBRI, BBTN BJBR, BMRI, BRIS, ELSA, JKON, JSMR, MTEL, PGAS, PTBA, PTPP, SMGR, TINS, TLKM, dan WIKA.
Sebagai catatan, IDX BUMN 20 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham BUMN, BUMD, serta afiliasinya yang disaring oleh BEI.
Emiten BUMN masih menjadi magnet bagi para investor tidak terkecuali investor kawakan Lo Kheng Hong.
Baru-baru ini, pria yang mendapat julukan Warren Buffett Indonesia itu turut menghadiri pertemuan yang digelar oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) dengan beberapa investor pada pertengahan Juli 2023.
Dalam kesempatan itu, Lo Kheng Hong mendengarkan langsung paparan dari Direktur Utama Perusahaan Gas Negara Arief Setiawan Handoko yang membahas beberapa poin seperti komitmen perseroan untuk memperkuat kontribusi bisnis upstream, midstream, hingga downstream untuk menjaga keberlangsungan bisnis.
Berdasarkan catatan Bisnis, PGAS sempat menjadi salah satu saham yang dijagokan oleh investor kawakan Lo Kheng Hong. Kendati demikian, pria yang mendapat julukan Warren Buffett Indonesia itu mengaku kini sudah tidak memiliki saham PGAS.
4. Yang Membuat Waskita (WSKT) Keluar dari IDX BUMN20
Saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) keluar dari daftar saham BUMN pilihan, IDX BUMN20. Saham WSKT digantikan oleh PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. (JKON).
Keluarnya WSKT dari daftar saham BUMN pilihan tak lepas dari suspensi sahamnya sejak 8 Mei 2023. Alhasil saham WSKT belum bisa diperdagangkan hingga hari ini, dan kemudian terdepak dari daftar IDX BUMN20.
Bursa Efek Indonesia (BEI) sebetulnya mempertimbangkan pencabutan suspensi atau penghentian sementara perdagangan saham emiten BUMN konstruksi WSKT. Namun pencabutan hanya akan dilakukan jika WSKT telah menyelesaikan permasalahan yang memicu suspensi.
Sebagaimana diketahui, suspensi saham WSKT telah berjalan sejak sesi I perdagangan Senin (8/5/2023). Penghentian perdagangan saham WSKT di seluruh pasar dilakukan karena penundaan pembayaran bunga ke-11 atas Obligasi Berkelanjutan IV Waskita Karya Tahap I Tahun 2020 yang jatuh tempo pada 6 Mei 2023. Pembayaran seharusnya pada 8 Mei 2023.
Manajemen Waskita menjelaskan bahwa penundaan pembayaran disebabkan oleh tidak tercapainya persetujuan dari Pemegang Obligasi PUB IV Tahap I Tahun 2020 seri B atas permohonan untuk menunda Pembayaran Bunga semula pada 6 Mei 2023 menjadi 6 Agustus 2023 dalam rapat umum pemegang obligasi (RUPO) pada 3 Mei 2023.
Selain itu, WSKT saat ini berada pada masa standstill hingga 15 Juni 2023. Standstill merupakan bentuk equal treatment yang memberikan waktu bagi WSKT melakukan preservasi kas untuk operasi dalam rangka master restructuring agreement (MRA).
Akibatnya, WSKT tidak dapat melakukan pembayaran apapun selama periode tersebut, termasuk melakukan pembayaran bunga dan/atau pokok atas kewajiban keuangan terhadap seluruh pemegang obligasi dan pemberi pinjaman perbankan.
5. Mengamankan Komitmen Investasi Pasir Kuarsa dari China
Presiden Joko Widodo atau Jokowi berhasil mengamankan komitmen investasi senilai US$11,5 miliar atau setara dengan Rp173,51 triliun (asumsi kurs Rp15.088 per dolar US$) dari perusahaan asal China, Xinyi International Investment Limited untuk pengembangan industri terintegrasi kaca dan panel surya di Rembang, Batam, Kepulauan Riau.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, komitmen investasi Xinyi itu bakal menggenjot upaya hilirisasi pasir silika atau kuarsa di dalam negeri untuk menjadi produk akhir kaca hingga panel surya mendatang.
Investasi jumbo perusahaan kaca dan panel surya itu menjadi kucuran dana lanjutan, setelah Xinyi lebih dahulu berinvestasi sebesar US$700 juta di KEK JIIPE, Gresik sebelumnya.
Investasi Xinyi di Rembang nantinya bakal menyerap tenaga kerja mencapai 35.000 orang. Harapannya investasi hilirisasi pasir kuarsa itu dapat meningkatkan nilai tambah berlipat untuk perekonomian nasional dan daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel