Adu Solid Kinerja Leasing Korea (BPFI Vs TIFA) Semester I/2023

Bisnis.com,30 Jul 2023, 17:04 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Woori Finance Indonesia/Laporan Tahunan 2022

Bisnis.com, JAKARTA — Sebanyak dua emiten perusahaan pembiayaan alias leasing dengan kepemilikan mayoritas digenggam Korea telah melaporkan kinerja pada semester I/2023. Mereka adalah PT Woori Finance Indonesia Tbk. (BPFI) dan PT KDB Tifa Finance Tbk. (TIFA).

Merujuk laporan keuangan pada masing-masing perusahaan, emiten leasing Woori Finance membukukan peningkatan laba tertinggi dibandingkan Tifa Finance pada akhir Juni 2023.

Perusahaan milik Korea, Woori Finance mengantongi laba tahun berjalan senilai Rp42,27 miliar atau meningkat 58,26 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada separuh pertama 2023. Artinya, laba Woori Finance pada periode yang sama tahun sebelumnya hanya sebesar Rp26,71 miliar.

Di sisi lain, Tifa Finance hanya mampu meraup pertumbuhan laba tahun berjalan single digit, tepatnya tumbuh 2,53 persen yoy. Alhasil, laba Tifa Finance naik dari Rp28,94 miliar menjadi Rp29,67 miliar.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan bahwa saat ini begitu banyak investor asing yang masuk ke Indonesia, salah satunya perusahaan dari Korea yang menanamkan investasinya di leasing Tanah Air.

“Mereka saat ini kalau sudah kelebihan dana, menanamkan investasi di Korea sudah tidak mendapatkan imbal hasil yang baik,” kata Suwandi kepada Bisnis, belum lama ini.

Bukan hanya itu, Suwandi menuturkan bahwa besarnya potensi Indonesia yang terlihat dari jumlah penduduk juga menjadi pertimbangan perusahaan Korea melebarkan sayapnya. Hal tersebut yang membuat perusahaan besar asal Negeri Ginseng semakin rajin menanamkan investasi di Indonesia.

“Inilah penyebab perusahaan-perusahaan keuangan 5 besar di Korea sudah mulai masuk [ke Indonesia] dan sekarang sudah ada hampir 15 perusahaan joint-venture Korea yang ada di Indonesia. Ini sudah mengejar Jepang,” ungkap Suwandi kepada Bisnis baru-baru ini.

Lantas, bagaimana kinerja perusahaan leasing milik Korea pada separuh pertama 2023?

Dikutip dari laporan keuangan perusahaan, Minggu (30/7/2023), raihan laba emiten bersandi saham BPFI senilai Rp42,27 miliar itu berasal dari total penghasilan perusahaan yang meningkat 25,27 persen yoy. Posisinya naik dari Rp134,18 miliar menjadi Rp168,09 miliar.

Salah satu penopangnya berasal dari pos pembiayaan konsumen neto yang kini mencapai Rp85,73 miliar pada 30 Juni 2023, atau tumbuh 22,34 persen yoy dari sebelumnya hanya Rp70,07 miliar.

Kendati demikian, pada semester I/2023, Woori Finance harus menanggung beban usaha senilai Rp116,15 miliar. Total beban usaha perusahaan naik 15,30 persen persen yoy dari Rp100,74 miliar. Di mana, pos beban pemasaran Woori Finance melonjak 146,73 persen yoy menjadi Rp11,48 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
Tampilkan semua
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini