Jelang Galungan, BI Siapkan Uang Tunai Rp3,1 Triliun

Bisnis.com,31 Jul 2023, 13:22 WIB
Penulis: Harian Noris Saputra
Ilustrasi uang tunai./Bisnis

Bisnis.com, DENPASAR – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menyiapkan uang tunai senilai Rp3,1 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat raya galungan dan kuningan 2023.

Kepala Perwakilan BI Bali, R.Erwin Soeriadimadja menjelaskan pada perayaan galungan dan kuningan 2023, kebutuhan uang tunai di Bali meningkat Rp400 miliar atau 71 persen jika dibandingkan saat galungan dan kuningan 2022. BI memproyeksikan kebutuhan uang tunai pada periode galungan dan kuningan mencapai Rp962 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan 2022 yang kebutuhannya Rp562 miliar.

“Kami melihat kebutuhan uang tunai di momen galungan dan kuningan meningkat signifikan sehingga kami menyiapkan uang tunai 3 kali lipat dari kebutuhan tersebut. Meningkatnya kebutuhan uang tunai ini tidak lepas dari geliat aktivitas masyarakat yang jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya,” jelas Erwin, Senin (31/7/2023).

Bank Indonesia juga menyiapkan kas keliling di sejumlah daerah untuk melayani penukaran uang tunai bagi masyarakat. Selain kas keliling, masyarakat Bali juga bisa melakukan penukaran di seluruh jaringan Bank yang ada di Bali.

Selain itu, BI juga mencatat kebutuhan uang tunai pada semester I/2023 mencapai Rp6,7 triliun atau meningkat 16 persen dibandingkan pada periode yang sama di 2022 dimana kebutuhan uang tunai Rp5,8 triliun.

Secara spesifik Erwin menjelaskan kebutuhan uang tunai pada kuartal II/2023 meningkat 6 persen dibandingkan dengan kuartal II/022. Hal ini disebabkan karena tingginya kebutuhan uang tunai pada bulan Mei dan Juni 2023 akibat adanya kebijakan pemerintah mengenai penambahan cuti bersama dan kebutuhan untuk tahun ajaran baru sekolah.

Meskipun menunjukkan perkembangan positif sejalan dengan membaiknya aktivitas ekonomi masyarakat Bali. Kebutuhan uang tunai di kuartal II/2023 belum mampu mencapai kondisi seperti tahun 2019 atau pra-pandemi. Kebutuhan uang tunai masyarakat di kuartal II/2023 terpantau 30 persen lebih rendah dari posisi kuartal II/2019. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini