Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) atau CIMB Niaga mengungkapkan kesiapannya dalam menyambut devisa hasil ekspor (DHE) para eksportir SDA yang bakal berlaku pada 1 Agustus 2023.
Aturan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023 itu mewajibkan para eksportir untuk memasukkan DHE SDA ke dalam sistem keuangan Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1), yaitu pada lembaga pembiayaan ekspor Indonesia atau bank yang melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing (valas).
Direktur Business Banking PT Bank CIMB Niaga Tbk Rusly Johannes menyebutkan, pihaknya sedang menggodok sejumlah aturan turunan baru dari BI terutama detail pelaporan Lalu Lintas Devisa (LLD) yang pengaturannya cukup teknis.
“Kini, terkait dengan aturan terbaru PP 36 Tahun 2023, pihaknya telah siap dengan rancangan proses baru yang disesuaikan. Kami terus mengikuti perkembangan PP tersebut hingga aturan-aturan pelaksanaan turunannya Namun, secara umum CIMB Niaga sudah siap,” ujarnya pada Bisnis, Senin (31/7/2023).
Adapun, CIMB Niaga sendiri sudah berpartisipasi dari tahun 2019 sejak pertama kali dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2019 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam.
Mulai dari, kebijakan Bank Indonesia (BI) terkait Rekening Giro Khusus DHE SDA, Deposito DHE, Deposito DHE Valas dengan mekanisme Operasi Pasar Terbuka (OPT); dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait Rekening Escrow; hingga dari Peraturan Menteri Keuangan terkait adanya insentif pajak penghasilan atas bunga khusus bagi dana DHE SDA yang ditempatkan dalam Deposito Berjangka DHE.
Rusly melanjutkan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan program untuk dapat menarik lebih banyak penempatan dana DHE dari para eksportir.
Salah satunya melalui program khusus di mana pembukaan seluruh Rekening Giro Khusus DHE SDA di CIMB Niaga dapat memilih “nomor cantik”, bebas biaya administrasi bulanan, serta bebas saldo minimum mengendap.
“Rekening Giro Khusus DHE SDA dapat dibuka untuk rekening konvensional maupun Syariah dengan akad Wadiah dalam beberapa mata uang asing dan rupiah,” sebutnya.
Sebagai informasi, BI telah lebih dahulu memulai pelaksanaan DHE sejak 1 Maret 2023 melalui term deposit valas.
Bank Indonesia mencatat telah menyerap US$1,02 miliar DHE sejak awal Maret 2023 hingga pertengahan Juni 2023. Nilai tersebut tergolong masih kecil jika dibandingkan dengan nilai ekspor bulanan Indonesia yang mencapai US$21 miliar.
Penyerapan DHE di term deposit valas juga masih lebih rendah jika dibandingkan dengan transaksi valas harian sebesar US$6 miliar di perbankan domestik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel