Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) membukukan laba bersih Rp52,93 miliar naik tipis satu persen secara tahunan atau year on year (YoY) sepanjang enam bulan pertama 2023 dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp52,47 miliar
Mengutip laporan keuangan yang dikutip Bisnis, Selasa (1/8) perolehan laba bersih tersebut didorong oleh pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang meningkat 18 persen (yoy) menjadi Rp272,93 miliar pada semester I/2023 dari Rp231,85 miliar.
Sehingga margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) juga naik 60 bps ke level 3,70 persen pada Juni 2023 dari sebelumnya di level 3,10 persen pada Juni 2022.
Beban tenaga kerja pun turun tipis dari tiga persen menjadi Rp136 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp139,6 miliar.
Kemudian, beban operasional lainnya turun drastis hingga 75 persen jadi tinggal Rp180 miliar pada Juni 2023 dibandingkan sebelumnya sebesar Rp717,5 miliar pada Juni 2022.
Kerugian penurunan nilai aset keuangan atau impairment Bank QNB pun susut 55 persen dari Rp124,1 miliar menjadi hanya Rp55,5 miliar. Tak hanya itu, keuntungan dari penjabaran transaksi valuta asing melehit hingga 229 persen dari Rp588 juta menjadi Rp1,93 miliar.
Adapun, kinerja penyaluran kredit Bank QNB Indonesia yang tercatat menurun dari Rp9,8 miliar pada Juni 2023 menjadi Rp 6,85 triliun di Juni 2023.
Penurunan kredit BKSW malah diiringi dengan peningkatan rasio kredit macet (nonperforming loan/NPL) gross dari 0,07 persen menjadi 0,75 persen pada Juni 2023. NPL net pun naik dari 0,03 persen menjadi 0,12 persen.
Sementara itu rasio cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Bank QNB Indonesia di periode Juni 2023 terpantau menurun dari level 3,47 persen menjadi 3,22 persen.
Terkait Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) masing-masing sebesar 0,65 persen dan 2,65 persen.
Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami penurunan 10 persen dari Rp10,24 triliun, menjadi Rp 9,25 triliun pada Juni 2023. Di mana, pendanaan di BKSW yang tumbuh tipis adalah deposito sebesar satu persen menjadi Rp7,6 triliun dari Rp7,5 triliun.
Sedangkan, sisanya dana murah atau current account savings account (CASA) mengalami susut hingga 39 persen menjadi Rp1,6 triliun pada Juni 2023 dari Rp2,6 triliun pada Juni 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel