Ketua OJK Ungkap Total Pinjaman Bank ke BUMN Karya Rp46,21 Triliun

Bisnis.com,01 Agt 2023, 19:58 WIB
Penulis: Arlina Laras
(Dari kiri) Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Purbaya Yudhi Sadewa berfoto sebelum konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK, Selasa (1/8/2023) di Menara Radius Prawiro OJK, Jakarta. JIBI/Bisnis-Annasa Rizki Kamalinarn

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan total kredit seluruh bank yang disalurkan kepada BUMN karya tercatat senilai Rp46,21 triliun. 

Hal ini disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam agenda konferensi pers hasil rapat berkala KSSK III Tahun 2023, dikutip Selasa (1/8/2023). Namun, Mahendra tidak merincikan nilai penyaluran kredit dari masing-masing bank.

"Pinjaman bank-bank kepada BUMN karya menurut catatan yang kami miliki, secara total kredit seluruh bank kepada BUMN karya adalah sebesar Rp46,21 triliun," ujar Mahendra.

Selain itu, Mahendra juga menanggapi kebijakan perbankan untuk menghentikan pinjaman ke BUMN Karya. "Mengenai itu jelas adalah suatu putusan yang dilakukan masing-masing bank terhadap masing-masing pinjaman yang diberikan kepada debiturnya jadi tidak bisa digeneralisir," tegasnya.

Meski dirinya tak berkomentar lebih jauh mengenai pinjaman ke BUMN Karya apakah bakal berdampak kepada perbankan atau tidak, tetapi dirinya menyampaikan OJK tidak bisa mengintervensi kebijakan kredit bank kepada BUMN Karya.

Dia juga mengatakan segala kebijakan tentang kredit tersebut adalah tergantung setiap perbankan. “Saya pikir sangat teknis jika ingin dibacakan total kredit masing-masing BUMN Karya. Tapi, mengenai [pinjaman] jelas ini adalah suatu putusan yang dilakukan dan masing-masing bank terhadap masing-masing pinjaman kepada debiturnya, tidak bisa digeneralisir,” sebutnya. 

Sebagai informasi, Bank Mandiri beserta anak-anak usahanya telah melakukan penyetopan pembiayaan atau kredit untuk pegawai di 3 BUMN karya, yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Amarta Karya (Persero). 

VP Corporate Communication Bank Mandiri Ricky Andriano mengatakan hal ini dilakukan sebagai bagian dari praktik prudential banking, di mana pihaknya memastikan kehatian-hatian dalam penyaluran kredit agar tidak terjadi kesalahan dalam pengelolaan dana nasabah. 

“Terkait isu penghentian pembiayaan joint financing kendaraan bermotor antara Bank Mandiri dan pihak lain kepada 3 BUMN Karya yang dimaksud dalam unggahan konten tersebut, dapat kami sampaikan Bank Mandiri merupakan perusahaan yang konsisten menerapkan tata kelola perusahaan yang baik,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (28/7/2023).  

Lebih lanjut, dia mengatakan Bank Mandiri secara konsisten menerapkan tata kelola perusahaan yang baik alias good corporate governance (GCG), sesuai best practice manajemen risiko yang berlaku di industri perbankan. 

Menurutnya, langkah ini dapat melindungi debitur dan stakeholder lain yang terkait serta mencegah hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.   

Ricky menegaskan Bank Mandiri akan terus meninjau kebijakan sesuai perkembangan terkini. Bahkan, apabila, kondisinya sudah membaik, pihaknya akan kembali menyalurkan pembiayaan yang dibutuhkan sesuai fungsi intermediasi perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini