Konten Premium

Rupiah Lanjut Melemah, Devisa Hasil Ekspor Bisa Jadi Penyelamat

Bisnis.com,01 Agt 2023, 19:37 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Senin (16/3/2020)./Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melanjutkan tren pelemahan setelah The Fed memutuskan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Juli 2023. Di sisi lain, pemerintah resmi menerapkan kebijakan devisa hasil ekspor (DHE) mulai 1 Agustus 2023.

Sampai penutupan perdagangan Selasa (1/8/2023), rupiah ditutup terkoreksi 0,24 persen atau setara 35,5 poin ke Rp15.115 per dolar AS. Mayoritas mata uang di kawasan Asia juga melemah terhadap greenback, dengan pelemahan terdalam dialami won Korea Selatan sebesar 0,74 persen. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat ke 101,97 sampai pukul 18.30 WIB. 

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengemukakan mayoritas mata uang global melemah terhadap dolar AS, seiring dengan menguatnya ekspektasi bahwa The Fed akan kembali menaikkan suku bunga pada pertemuan September 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini