Cuan Asuransi Umum Semester I/2023 Menebal, Terdongkrak Hasil Investasi

Bisnis.com,02 Agt 2023, 22:00 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Karyawan beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Rabu (5/1/2021). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA— Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat laba bersih perusahaan asuransi umum meningkat 19,58 persen year on year (yoy) menjadi Rp4,08 triliun pada semester I/2023. Per Juni 2022, laba perusahaan asuransi umum tercatat Rp3,41 triliun.

Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan mengatakan peningkatan laba tersebut turut ditopang oleh hasil investasi. 

“Kalau kami lihat dari statistik semester I/2023 peningkatan laba itu masih ter-generate dari hasil investasi,” kata Budi ditemui di MAIPARK Ballroom, Pusat Pengembangan SDM Asuransi, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023). 

Dari data statistik OJK, jumlah investasi asuransi umum mencapai Rp97 triliun atau meningkat 7,7 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni Rp90 triliun. 

Budi menambahkan hasil investasi asuransi umum didapat dari Surat Utang Negara (SUN) yang nilai bunganya cukup menggiurkan yakni 6-6,5 persen. 

Dia menambahkan hal tersebut juga disadari oleh regulator. Dengan demikian OJK akan mendorong perbaikan struktur supaya hasil underwriting juga dapat mengenerate laba hingga menutup biaya operasional. 

Dia juga optimistis bahwa laba asuransi umum akan terus bertumbuh. “Kalau tumbuh sih saya yakin masih tetap tumbuh, atasnya [top line] tumbuh. Namun kalau bawahnya [bottom line] kami harap dari hasil underwriting, karena regulasinya belum ada, kami masih berpegang masih di-generate dari hasil investasi,” ungkapnya. 

Kendati demikian, dia masih belum bisa memprediksi berapa persen peningkatan laba tersebut ke depan. Dia mengatakan dana kelolaan investasi naik lantaran premi yang masuk, tetapi dari hasil underwriting belum ada. Terlebih biaya-biaya seperti akuisisi belum diregulasi. 

“Kami masih menunggu. Kalau itu terjadi maka kinerja kami akan lebih baik, tapi kan tidak bisa semata di anggota AAUI sendiri. Semua, seperti teman-teman di APPARINDO [Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia] juga perlu diperhatikan,” ugkapnya. 

Sementara itu, dari sisi pendapatan premi Budi mengatakan asuransi umum masih paling banyak berasal dari properti dan kendaraan bermotor. Sementara itu untuk asuransi kredit masih terkontraksi. 

Dari data OJK, pertumbuhan laba juga disokong oleh total pendapatan premi. Pendapatan premi meningkat  7,01 persen yoy menjadi Rp 48,96 triliun pada semester I/2023 dari Rp45,23 triliun pada semester I/2022. 

Aset industri asuransi umum juga tercatat meningkat sebanyak 2,97 persen yoy menjadi Rp202,46 triliun pada semester I/2023, dibandingkan Rp196,61 triliun pada semester I/2022. 

Salah satu perusahaan asuransi umum, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. atau Tugu Insurance mencatatkan pertumbuhan investasi pada semester I/2023.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi semester I/2023, nominal portofolio investasi Tugu Insurance mencapai Rp11,3 triliun atau tumbuh 25,2 persen year on year (yoy).

“Kenaikan nominal ini berdampak langsung pada pencapaian hasil investasi sebesar Rp211,6 miliar atau tumbuh 21,2 persen yoy,” kata Presiden Direktur Tugu Insurance Tatang Nurhidayat kepada Bisnis, Senin (31/7/2023).

Tatang mengatakan alokasi portofolio investasi Tugu Insurance terbesar masih konsisten pada instrumen obligasi yakni sebesar 43,2 persen. Kemudian diikuti oleh instrumen deposito sebesar 24,2 persen dari total portofolio investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini