Bisnis.com, ACEH TENGAH — PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) mengungkapkan sejumlah potensi bisnis melalui asuransi parametrik indeks cuaca syariah untuk para petani kopi.
Presiden Direktur Zurich Syariah Hilman Simanjuntak menuturkan bahwa asuransi parametrik indeks cuaca syariah memiliki prospek yang apik. Terlebih lagi, ini adalah pertama kali Indonesia memiliki asuransi syariah parametrik bagi petani kopi.
Adapun, di tahun ini, Zurich Syariah membidik 3.000 petani bisa mendapatkan perlindungan melalui produk asuransi parametrik indeks cuaca syariah.
“Jumlah petani di Aceh itu potensinya besar sekali. Belum lagi kalau kita lihat petani di luar Aceh, itu besar sekali. Yang jadi pekerjaan rumah adalah bagaimana kita bisa memperkenalkan produk-produk ini agar literasinya sampai ke para petani. Jadi, potensinya besar sekali,” ungkap Hilman dalam Media Trip Zurich Syariah di Aceh, Rabu (2/8/2023).
Hilman mengatakan bahwa sebagai negara dengan rata-rata curah hujan tinggi dan menjadi penghasil kopi terbesar di dunia, para petani di Indonesia rentan terhadap risiko cuaca ekstrim. Namun, Hilman mengaku bahwa produk ini memiliki risiko tersendiri, sebab kondisi alam yang tidak bisa dikontrol.
“Kalau ditanya apakah ada risiko? Ada. Apakah besar risikonya? Itu bisa dilihat dari preminya. Risiko besar atau kecil, itu tergantung dari masing-masing daerah dan cuaca ekstrem,” terangnya.
Namun demikian, Hilman menjelaskan bahwa dengan adanya Blue Marble Microinsurance yang dapat menilai dan mengidentifikasi parameter hingga curah hujan, maka produk asuransi parametrik indeks cuaca syariah bisa melindungi para petani kopi.
Senada, Chief Sales and Distribution Officer Zurich Syariah Auralusia Rimadiana mengungkapkan bahwa pencapaian kopi mencapai 794.000 ton pada 2022. Namun, para petani bisa mengalami penurunan hasil tani akibat dilanda cuaca ekstrim, termasuk curah hujan.
“Kami melihat curah hujan sangat mempengaruhi [hasil panen kopi], baik pada saat kopi sedang berbunga ataupun saat kopi harus dipanen,” ujarnya.
Pada Oktober—Desember 2022, satelit menangkap curah hujan tinggi di wilayah Bener Meriah. Alhasil, lebih dari 200 petani terdampak dan mendapatkan manfaat asuransi dari produk parametrik indeks cuaca syariah.
Nantinya, klaim diproses berdasarkan laporan data satelit yang dipantau oleh Blue Marble Microinsurance sebagai pengembang produk asuransi parametrik. Artinya, pembayaran manfaat asuransi dipicu oleh kondisi cuaca sehingga para petani tidak perlu melalui tahap proses administrasi untuk mendapatkan pencairan klaim.
Lebih lanjut, Auralusia mengungkapkan bahwa perusahaan akan memperluas asuransi parametrik indeks cuaca syariah hingga ke Tanggamus, Lampung pada kuartal III/2023. Perusahaan juga akan menambahkan komoditas yang akan mendapatkan perlindungan dari produk ini.
“Zurich Syariah akan terus memperluas perlindungan asuransi parametrik indeks cuaca syariah tidak hanya untuk petani kopi, melainkan juga untuk komoditas pertanian dan perkebunan lainnya,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel