Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Pialang Reasuransi Indonesia (Apparindo) menilai peran pialang asuransi semakin meningkat di industri asuransi umum.
Tugas pialang asuransi adalah memberikan masukan dan pengetahuan kepada nasabah sekaligus mencarikan asuransi yang sesuai dengan kebutuhan. Ketua I Apparindo Boyke Lukman mengatakan kontribusi pialang asuransi sekitar 33 persen dari premi nasional asuransi umum.
Jumlah pendapatan premi asuransi umum mencapai Rp48 triliun pada semester I/2023. Angka tersebut meningkat sekitar 7 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp45,7 triliun.
“Dengan segitu banyaknya perusahaan asuransi kami memiliki pengetahuan asuransi ini cocoknya dikenis coverage yang ini. Baiklah berarti kalau nasabah butuhnya ini kami dorongmya ke sana jadi lebih tepat, market yang tepat,” kata Boyke saat ditemui di MAIPARK Ballroom, Pusat Pengembangan SDM Asuransi, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023).
Oleh dasar itu, Boyke mengatakan pihaknya melihat peran pialang asuransi semakin populer untuk dunia bisnis. Menurutnya dalam penutupan bisnis, korporasi rata-rata sudah melalui pialang asuransi.
Pialang asuransi memang paling banyak bermain di sektor korporasi ketimbang konsumer seperti asuransi kendaraan motor. Lebih jauh, Boyke mengatakan bahwa pialang asuransi mewakili sikap maupun pandangan publik.
Terlebih bisnis pialang asuransi jada sehingga langsung berhadapan dengan klien. “Kalau perusahaan aduransi touch enggak? Pasti touch tapi mereka juga harus sibuk dengan mengatur kapasitas asuransi dan reasuransi, kalau kami kan enggak. Jadi kita murni mediary antara tertanggung dan asuransi sehinggga fokus,” tuturnya.
Boyke mengatakan pihaknya pun berharap industri asuransi terus bertumbuh. Pasalnya pialang asuransi tidak dapat hidup tanpa asuransi. Pihaknya pun mendukung agar ekosistem perasuransian menjadi lebih baik ke depan.
“Kalau merekanya sulit, kami tidak bisa hidup,” ungkapnya.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat laba bersih perusahaan asuransi umum meningkat 19,58 persen year on year (yoy) menjadi Rp 4,08 triliun pada semester I/2023). Per Juni 2022, laba perusahaan asuransi umum hanya mencapai Rp3,41 triliun.
Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan mengatakan peningkatan laba tersebut turut ditopang oleh hasil invetasi.
“Kalau kami lihat dari statistik semester I/2023 peningkatan laba itu masih tergenerate dari hasil invetasi,” kata Budi ditemui di MAIPARK Ballroom, Pusat Pengembangan SDM Asuransi, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023).
Budi menambahkan hasil investasi asuransi umum didapat dari Surat Utang Negara (SUN) yang nilai bunganya cukup menggiurkan yakni 6-6,5 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel