Bos Zurich Syariah Ungkap Kinerja Makin Moncer usai Spin-Off

Bisnis.com,03 Agt 2023, 16:53 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Karyawati beraktivitas di kantor PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin (19/9/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, ACEH TENGAH — PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) mengungkapkan kinerja perusahaan semakin membaik setelah melakukan pemisahan atau spin off unit usaha syariah (UUS) dengan induk dan menjadi entitas sendiri pada September 2021.

Presiden Direktur Zurich Syariah Hilman Simanjuntak mengatakan bahwa Zurich Syariah merupakan perusahaan pertama yang melakukan pemisahan unit usaha syariah.

Pada tahun pertama perusahaan memisahkan diri dengan induk, tepatnya pada September 2021, dan 2022 menjadi entitas terpisah secara penuh, Hilman mengungkapkan bahwa Zurich Syariah sudah beroperasi dengan profit yang cukup baik.

“Untuk perusahaan yang baru, perusahaan asuransi yang baru bisa profit di tahun pertama sudah bagus sekali,” kata Hilman di acara Media Trip Zurich Syariah di Aceh, Kamis (3/8/2023).

Hilman mengungkapkan bahwa sebelum perusahaan melakukan spin-off, perolehan kontribusi bruto Zurich Syariah mengalami penurunan hingga 10 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Namun, pada 2022, perusahaan mampu membalikkan kinerja dengan menorehkan kontribusi bruto sebesar 43 persen yoy.

Hilman mengatakan bahwa pada 2022, Zurich Syariah mampu mempertahankan pangsa pasarnya dengan menduduki peringkat kedua industri asuransi syariah Indonesia berdasarkan kontribusi bruto, merujuk data dari Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI).

Dalam satu tahun perjalanannya, Zurich Syariah berhasil mengembangkan asuransi perjalanan syariah sehingga Zurich Syariah berhasil meraih pangsa pasar sebesar 40 persen atau senilai Rp28 miliar (GWP). 

“Kami dari tahun pertama sudah profit dan tentunya seiring dengan kenaikan dari pendapatan atau revenue, kami ekspektasi profit juga semakin bertumbuh,” tuturnya.

Torehan kinerja yang semakin membaik pasca lepas dari UUS, Hilman mengindikasi industri asuransi umum syariah memiliki potensi yang besar dan menjadi jalan bagi industri ini untuk melebarkan sayapnya.

“Kami sangat yakin bahwa langkah yang diambil adalah spin-off, kami merasakan setelah spin-off ini, kami jadi makin fokus untuk mengembangkan bisnis syariah,” ungkapnya.

Merujuk laporan keuangan pada kuartal I/2023, Zurich Syariah membukukan laba setelah pajak secara gabungan senilai Rp8,48 miliar. Perolehan laba tersebut berasal dari total pendapatan hasil investasi dan umroh pengelolaan investasi yang mencapai Rp15,05 miliar pada tiga bulan pertama 2023.

Secara gabungan, Zurich Syariah membukukan pendapatan underwriting senilai Rp101,03 miliar dan klaim bruto mencapai Rp29,68 miliar.

Selama tiga bulan pertama 2023, aset gabungan Zurich Syariah mencapai Rp1,36 triliun. Aset yang dimiliki Zurich Syariah meningkat dari periode yang sama tahun lalu hanya mencetak Rp1,15 triliun.

Beranjak ke tingkat kesehatan keuangan, Zurich Syariah mencatat rasio tingkat solvabilitas dana tabarru’ dan dana tanahud, dan dana perusahaan berada 8.155,85 persen untuk dana perusahaan dan sebesar 744,73 persen untuk dana tabarru’.

Per 31 Maret 2023, pemegang saham Zurich Syariah terdiri dari PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk. sebesar 99,73 persen dan sebanyak 0,27 persen digenggam oleh Silvia Lestari Mawar Harum Rimba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini