China Larang Galium dan Germanium, Gaikindo dan GIAMM Buka Suara

Bisnis.com,03 Agt 2023, 15:08 WIB
Penulis: Nuhansa Mikrefin Yoedo Putra
Chip semikonduktor buatan SK Hynix./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Para pelaku industri otomotif menilai langkah China untuk melarang ekspor logam galium dan germanium yang digunakan untuk semikonduktor dapat teratasi bagi industri otomotif di Indonesia.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto mengatakan mobil-mobil yang diproduksi di Indonesia tidak terlalu banyak menggunakan semikonduktor, sehingga larangan ekspor tidak berpengaruh ke industri otomotif Tanah Air.

“Mungkin untuk mobil-mobil yang diproduksi di Indonesia tidak terlalu banyak memakai semikonduktor sehingga larangan expor ini tidak terlalu berpengaruh,” ujar Jongkie kepada Bisnis, Kamis (3/8/2023).

Secara terpisah Ketua Umum Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) Hamdani Dzulkarnaen Salim menyampaikan krisis semikonduktor sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu sehingga banyak pemain Original Equipment Manufacturer (OEM) yang mencari alternatif lain.

Dia pun menyebutkan material galium dan germanium dapat diperoleh dari beberapa sumber lain dan masih terdapat material penggantinya. Hal ini pun dinilai membuat rantai pasokan untuk komponen masih terbilang aman.

Beberapa contoh negara yang dapat memproduksi germanium ini adalah Belgia, Kanada, Jerman, dan Jepang. Sementara untuk galium dapat diproduksi oleh Jepang, Korea Selatan, dan Jerman.

“Banyak pemain OEM yang berinisiatif mencari alternatif company yang bisa mensuplai semikonduktor. Ada dari Taiwan, Amerika Serikat, dan beberapa negara lain,” tuturnya kepada Bisnis, Kamis (3/8/2023).

Galium dan germanium merupakan dua bahan dasar yang sering digunakan sebagai material cip semikonduktor untuk peralatan elektronik, dan juga perangkat produk otomotif, terutama bagi unit mobil listrik.

Pada awal Juli 2023, China mengumumkan pembatasan ekspor delapan produk galium dan enam germanium dengan alasan keamanan nasional.

Menurut Kementerian Perdagangan China, para eksportir untuk logam tersebut perlu mengajukan izin ekspor untuk barang dan teknologi penggunaan ganda yang memiliki potensi aplikasi militer dan sipil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Kahfi
Terkini