Mengenal Galium & Germanium, serta Negara Produsennya Selain China

Bisnis.com,03 Agt 2023, 10:36 WIB
Penulis: Denis Riantiza Meilanova
Ilustrasi bendera China ditempatkan di sebelah Galium dan Germanium pada tabel periodik elemen./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - China mulai melakukan pembatasan ekspor terhadap delapan produk galium dan enam produk germanium pada Selasa (1/8/2023). Kontrol ekspor logam bahan baku semikonduktor tersebut diberlakukan dengan alasan kepentingan keamanan nasional.

Lantas, apa itu galium dan germanium, serta kegunaannya?

Mengutip Reuters, Kamis (3/8/2023), galium ditemukan dalam jumlah kecil dalam bijih seng dan bauksit. Logam ini diproduksi saat pemrosesan bauksit menjadi aluminium.

Menurut Critical Raw Materials Alliance (CRMA), sekitar 80 persen galium di dunia diproduksi oleh China.

Galium digunakan untuk membuat galium arsenide yang biasanya digunakan dalam elektronik. Hanya beberapa perusahaan, satu di Eropa dan sisanya di Jepang dan China, yang dapat membuatnya dengan tingkat kemurnian yang dibutuhkan.

Berdasarkan data Bea Cukai China, Negeri Tirai Bambu itu mengekspor sebanyak 94 metrik ton galium pada 2022. Jumlah ini naik 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, bijih germanium merupakan logam langka dan sebagian besar germanium merupakan produk sampingan dari produksi seng dan fly ash batu bara.

Berdasarkan data CRMA, China memproduksi sekitar 60 persen germanium dunia, sedangkan sisanya diproduksi Kanada, Finlandia, Rusia, dan Amerika Serikat.

Tahun lalu, China tercatat mengekspor 43,7 metrik ton germanium tidak tempa dan tempa. Menurut U.S. Geological Survey (USGS), konsumsi germanium mencapai sekitar US$39 juta pada tahun lalu.

Kegunaan galium dan germanium

Logam galium dan germanium umumnya digunakan dalam chip komputer berkecepatan tinggi dan dalam sektor pertahanan, serta energi terbarukan.

Germanium adalah kunci untuk kabel serat optik, juga digunakan dalam chip komputer berkecepatan tinggi, dan plastik, serta radiasi inframerah.

Logam dan oksidanya digunakan dalam peralatan militer, seperti perangkat penglihatan malam hari, serta sensor citra satelit. Logam tersebut juga penting untuk teknologi rendah karbon, seperti sel surya.

Wafer semikonduktor yang dibuat dengan galium arsenida dan bukan silikon dapat beroperasi pada frekuensi yang lebih tinggi dan tahan panas, menurut perusahaan AS, Wafer World.

Mereka juga menghasilkan lebih sedikit kebisingan daripada perangkat silikon, terutama pada frekuensi operasi tinggi sehingga berguna dalam radar dan perangkat komunikasi radio, satelit, dan LED.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
Tampilkan semua
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Denis Riantiza Meilanova
Terkini