Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Sinarmas Tbk. (BSIM) membukukan laba bersih Rp140,31 miliar sepanjang enam bulan pertama 2023.
Jika dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya, angka tersebut turun lima persen secara tahunan (yoy) dari posisi sebelumnya Rp148,23 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Bisnis, Rabu (2/8/2023), Bank Sinarmas mencatatkan peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 9 persen yoy dari Rp1,21 triliun menjadi Rp1,31 triliun pada Juni 2023.
Pendapatan bunga bersih ini berasal dari pendapatan bunga Rp1,65 triliun dari posisi Rp1,53 triliun.
Dalam periode ini beban kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) mengalami penyusutan hingga 51 persen dari Rp357,99 miliar menjadi Rp175,28 miliar pada semester I/2023.
Sementara, dari sisi pendapatan operasional lainnya, seperti komisi atau fee based income Bank Sinarmas terpantau menurun tujuh persen yoy menjadi Rp176,18 miliar dari yang sebelumnya Rp188,59 miliar. Selanjutnya, pendapatan lainnya juga turut mengalami penurunan 51 persen dari Rp273,01 miliar menjadi Rp132,56 miliar.
Dari sini, laba operasional Bank Sinarmas pada semester I/2023 tercatat Rp169,62 miliar, sedangkan pada semester I/2022 senilai Rp180,06 miliar. Setelah dipotong taksiran pajak tahun berjalan, Bank Sinarmas pun membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp140,31 miliar.
Dari sisi rasio keuangan, CAR Bank Sinarmas terpantau menjadi 29,38 persen pada Juni 2023 dari yang sebelumnya 32,24 persen pada akhir semester I/2022.
Sedangkan, rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) mengalami perbaikan. NPL gross tercatat 5,96 persen dari 8,30 persen, sedangkan NPL net dari 3,35 persen menjadi 2,19 persen per semester I tahun ini.
Adapun, rasio margin bunga bersih (net interest margin/NIM) tercatat sebesar 6,33 persen, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 5,32 persen.
Dari sisi intermediasi, BSIM diketahui telah menyalurkan total pinjaman mencapai Rp11,59 triliun pada semester I/2023 yang terdiri dari pembiayaan syariah senilai Rp4,19 triliun.
Penyaluran total pinjaman ini sendiri dibandingkan dengan capaian periode yang sama tahun lalu terjadi penurunan tipis dari posisi sebelumnya Rp11,57 triliun. Alhasil, ini menyebabkan aset Bank Sinarmas mengalami penurunan sebesar tujuh persen secara yoy menjadi Rp47,94 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp51,30 triliun.
Pada sisi pendanaan, Bank Sinarmas telah meraup total simpanan nasabah Rp38,90 triliun, turun 10 persen yoy dari Rp43,27 triliun. Dana murah atau current accounts savings accounts (CASA) bank jugaturun tujuh persen yoy menjadi Rp26,68 triliun dari Rp28,62 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel