Bisnis.com, JAKARTA - Tren bank digital mencetak profitabilitas maupun penurunan laba pada semester I/2023 memberi tenaga pada harga saham di lantai bursa.
Harga saham bank digital seperti Allo Bank (BBHI), PT Bank Jago Tbk. (ARTO) hingga PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) pada sesi I perdagangan hati ini, Kamis (3/8/2023) kompak istirahat parkir di zona hijau.
Mengutip data RTI Business, harga saham BBHI pada perdagangan Kamis (3/8/2023) menguat 3,79 persen ke level Rp1.645 per saham. Namun, jika ditarik secara year–to–date (ytd) masih mengalami pelemahan.
Laju penguatan juga terjadi pada saham ARTO yang menguat 1,13 persen ke level Rp2.690. Pada saat yang sama, kinerja harga saham PT Bank Raya Indonesia Indonesia Tbk. (AGRO) yang menguat 2,22 persen ke level Rp368.
PT Neo Commerce Tbk. (BBYB) juga menguat 0,48 persen ke level Rp420 per saham, dan PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) menguat 0,40 persen ke level Rp1.245 per saham.
Menariknya, hingga semester I/2023 sejumlah bank digital terpantau berhasil mencetak profitabilitas. PT Bank Jago Tbk. (ARTO) misalnya sukses meraup laba bersih Rp40,51 miliar pada paruh pertama tahun ini atau semester I/2023, naik 40,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Tak hanya itu, PT Allo Bank Indonesia Tbk. atau Allo Bank (BBHI), bank milik Chairul Tanjung, juga berhasil membukukan laba bersih Rp270,02 miliar sepanjang 2022, naik 40,29 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan laba tahun sebelumnya Rp192,47 miliar.
PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) telah mencatatkan penyusutan rugi bersih pada semester I/2023 menjadi Rp326,77 miliar. Capaian tersebut turun jauh 46,56 persen dibandingkan rugi bersih periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), yaitu Rp611,43 miliar.
Sebaliknya, PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) atau Bank Raya mencatatkan laba bersih sebesar Rp9,28 miliar pada akhir Juni 2023, angka tersebut turun 39,66 persen secara year-on-year (yoy) dari posisi sebelumnya Rp15,38 miliar.
Bahkan, hal serupa terjadi pada PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) yang kerugiannya naik 19 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada enam bulan pertama 2023 menjadi Rp96,2 miliar dari yang sebelumnya Rp80,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel