Meski hingga Juni Masih Lesu, OJK Proyeksi Kredit Sisa Akhir Tahun Moncer

Bisnis.com,03 Agt 2023, 23:58 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Pengunjung gerai Slik menunggu panggilan petugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (5/2/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Penyaluran kredit perbankan hingga Juni 2023 lesu. Namun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan penyaluran kredit pada sisa tahun ini akan moncer.

Tercatat, kredit tumbuh positif 7,76 persen secara tahunan (year on year/yoy), tetapi melambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya atau Mei 2023 sebesar 9,39 persen. 

Meski begitu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan pihaknya memproyeksikan penyaluran kredit pada sisa tahun ini moncer mengacu pada dua alasan.

Pertama, OJK menilai perbandingan revisi rencana bisnis bank (RBB). "Nampaknya kalau dilihat hasil RBB justru target pemberian kredit direvisi ke atas dari sebelumnya. Saya perkirakan ke bawah, ternyata ke atas," ujar Dian dalam Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK pada Kamis (3/8/2023). 

Menurutnya, bank-bank mulai dari bank BUMN hingga bank swasta akan menggenjot penyaluran kredit mereka akhir tahun. Dia juga menilai perbankan sudah mengenal pasarnya masing-masing dalam menyalurkan kredit.

Alasan kedua yakni pola siklikal penyaluran kredit berdasarkan historis 2022. "Nampak kredit seperti terpola atau sudah ada platform ditetapkan. Jadi, keeping up terjadi peningkatan pada kuartal III/2023 dan kuartal IV/2023," tutur Dian.

Dia mengatakan pelambatan terjadi pada Juni 2023 memang sudah menjadi pola perbankan. "Jadi, tahun lalu ada naik turun secara bulanan. Pergerakan ini memang agak sulit, up and down, tetapi end of the year seperti tahun lalu. Akhirnya kredit capai double digit growth," ujar Dian.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo juga mengatakan kredit atau pembiayaan perbankan pada Juni 2023 tumbuh melambat karena menurunnya permintaan kredit dari dunia usaha.

"Korporasi cenderung mempercepat pelunasan kredit dan berperilaku wait and see dalam meningkatkan rencana investasinya ke depan," ujarnya dalam pengumuman Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada bulan lalu (25/7/2023).

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Jahja Setiaatmadja juga mengatakan penyaluran kredit segmen korporasi memang tumbuh kurang optimal pada paruh pertama 2023. "Kredit korporasi agak kurang baik dibandingkan sebelumnya. Hanya tumbuh 5,1 persen," kata Jahja dalam paparan kinerja BCA pada bulan lalu (24/7/2023).

Namun, dia optimistis penyaluran kredit mereka pada sisa tahun ini tumbuh pesat. BCA masih menargetkan pertumbuhan kredit pada level 9-12 persen pada tahun ini.

Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) Lani Darmawan juga mengatakan terjadi pelambatan permintaan kredit korporasi di bank, khususnya per April 2023. Namun, Lani optimistis penyaluran kredit bank akan tumbuh pesat pada keseluruhan tahun ini. "Kami melihat animo permintaan kredit masih tetap sama," katanya kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini