Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan sejumlah investor asing dari kawasan tengah melirik perusahaan pembiayaan alias leasing Indonesia. Mereka terutama berasal dari Singapura dan Thailand.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono menuturkan bahwa investor asing dari kawasan tersebut masih dalam proses akuisisi. Meskipun demikian dia tak merinci secara spesifik.
“Terdapat dua perusahaan pembiayaan yang masih dalam proses akuisisi oleh investor asing, yaitu Thailand dan Singapura,” kata Ogi dalam keterangan tertulis, Jumat (4/8/2023).
Adapun saat ini, Ogi menyebut sudah terdapat satu perusahaan pembiayaan yang telah selesai diakuisisi oleh investor dari Singapura.
Ogi menjelaskan bahwa dari tiga perusahaan pembiayaan yang diakuisisi oleh investor asing tersebut, hanya satu perusahaan pembiayaan yang memiliki ekuitas di bawah Rp100 miliar.
OJK mencatat, hingga saat ini masih terdapat delapan perusahaan pembiayaan yang belum dapat memenuhi ekuitas minimum. Sementara itu, langkah yang telah dilakukan di antaranya dengan menegakkan kepatuhan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Saat ini, pengawas sedang dalam pemantauan pelaksanaan rencana pemenuhan terhadap 5 perusahaan, melakukan klarifikasi atas kondisi ekuitas terhadap 2 perusahaan, dan pengenaan sanksi administratif terhadap 1 perusahaan,” pungkas Ogi.
Sebelumnya, Deputi Komisioner Pengawas Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Bambang W. Budiawan menuturkan bahwa saat ini investor asing yang mengakuisisi leasing Tanah Air masih memasuki berbagai tahapan, mulai dari tahap awal, due diligence, dan tahap akhir.
“Perkembangan investor asing menjadi strategic investor dan mengakuisisi multifinance masih dalam berbagai tahapan,” ungkap Bambang kepada Bisnis, Senin (31/7/2023).
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyebut bahwa rata-rata investor asing yang melirik multifinance Indonesia berasal dari kawasan Asia, seperti Jepang, Korea, Singapura, hingga China.
Namun, tidak menutup kemungkinan kawasan selain Asia, seperti Eropa bisa menjadi calon investor baru yang menanamkan investasinya di perusahaan pembiayaan Indonesia.
Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno menuturkan bahwa terdapat peluang bagi perusahaan pembiayaan Indonesia untuk mendapatkan investor dari kawasan Eropa.
“[Investor] Eropa masuk ke Indonesia apakah ada risk and appetite mereka untuk melakukan investasi, [apakah ada] minat punya investasi di Indonesia? Kemungkinan itu terjadi di mana saja kepada para investor, yang misalnya, mereka melihat kesempatan untuk berinvestasi,” kata Suwandi kepada Bisnis.
Dengan kata lain, Suwandi menjelaskan bahwa apabila ada kesempatan dan iklim investasi yang memungkinkan, maka investor asing bisa masuk ke negara mana pun.
“Kembali lagi, mekanisme pasar itu tidak menutup kemungkinan siapapun [investor] bisa masuk ke negara mana pun, termasuk Indonesia ke luar dan dari luar masuk ke Indonesia, itu wajar,” tutup Suwandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel