Nasabah Rajin Menabung Kunci Bank Digital Cepat Untung, Intip Strategi ARTO Hingga BBYB

Bisnis.com,04 Agt 2023, 15:20 WIB
Penulis: Arlina Laras
Pelanggan melakukan pembayaran melalui Aplikasi Jago di kedai kuliner Eatverse di Depok, Jawa Barat, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah bank digital terus berlomba dalam memperebutkan porsi dana murah atau current account savings accounts (CASA) . PT Bank Jago Tbk (ARTO) hingga Bank Neo Commerce misalnya yang terus memacu CASA lewat sejumlah kemitraan. 

Sepanjang semester I/2023, Bank Jago memang mengalami kenaikan dana murah atau current account saving account (CASA) seiring lonjakan dana pihak ketiga, di mana komposisi DPK sebesar 71,4 persen, sedangkan sisanya merupakan deposito sebesar 28,6 persen.

Direktur Bank Jago Sonny Christian Joseph menyebut kerja sama dengan berbagai perusahaan juga telah memberikan kontribusi besar dalam peningkatan CASA.

Sebagai contoh, bank telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan untuk menyediakan sarana pembayaran gaji bagi karyawan perusahaan tersebut. 

 “Hal ini membuat CASA kita meningkat, karena dananya mengendap di situ kan, enggak langsung dihabiskan saat itu juga,” ujarnya dalam Forum Jurnalis Jagoan, Kamis (3/8/2023).

Pada kesempatan yang terpisah, Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung menyebut hingga Juni 2023 Bank Jago telah melayani lebih dari  8,3 juta total nasabah, termasuk 6,7 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago. 

Dia menyebut pertumbuhan jumlah nasabah dan DPK menunjukkan hasil dari komitmen Bank untuk terus berinovasi serta memperdalam dan memperluas kolaborasi dengan ekosistem digital.  

Salah satunya, berkolaborasi dengan berbagai mitra dalam melakukan penyaluran kredit dan pembiayaan syariah, seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.  

Melalui strategi tersebut, Bank Jago menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah sebesar Rp11,2 triliun per kuartal II/2023 atau tumbuh 54 persen dibandingkan dengan realisasi kuartal II/2022 yang senilai Rp7,3 triliun. 

Seiring dengan meningkatkan penyaluran kredit, Bank Jago pun terus melakukannya secara hati-hati dan terukur dengan tetap memperhatikan peluang ekspansi yang ada.

Tercatat, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross pada level 1,2 persen atau di bawah rata-rata industri perbankan yang sebesar 2,5 persen.

Hingga semester I/2023 aset Bank Jago mencapai Rp18,9 triliun atau tumbuh 29 persen dari pertengahan tahun lalu. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai sebesar 73 persen yang menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.

Bank Neo (BBYB) Catat Kenaikan Porsi Deposito

Di kesempatan terpisah, PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) mencatat dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp15,22 triliun pada semester I/2023. Capain ini memiliki komposisi deposito sebesar 75,06 persen, sedangkan sisanya merupakan CASA sebesar 24,94 persen.

Selama periode yang sama, loyalitas nasabah terhadap produk deposito Neo WOW menguat sekitar 4,5 persen. 

Tingkat loyalitas nasabah juga tercermin melalui retention rate, yaitu persentase nasabah yang terus menggunakan layanan BNC melalui aplikasi Neobank.  Retention rate tersebut meningkat secara konsisten hingga mencapai sekitar 75 persen.

Direktur Utama Bank Neo Commerce Aditya Windarwo mengatakan salah satu faktor pendorongnya, adalah penawaran suku bunga yang relatif kompetitif.

"Namun, seiring berjalannya waktu, nasabah semakin sadar layanan-layanan keuangan dan fitur yang BNC tawarkan semakin lengkap dan sangat membantu mereka dalam melakukan transaksi keuangan sehari-hari,” jelasnya dalam keterangan resmi dikutip Kamis (13/7/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
Tampilkan semua
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini