Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 45 poin atau 0,66 persen ke level 6.852,84. Berdasarkan data statistik mingguan Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG melemah 0,69 persen pekan ini, dari level 6.900,23 pada pekan sebelumnya.
Selama sepekan ini Bursa mengalami peningkatan rata-rata nilai transaksi harian yaitu sebesar 15,63 persen menjadi Rp11,631 triliun dari Rp10,059 triliun pada penutupan pekan yang lalu.
Kemudian, rata-rata volume transaksi harian selama sepekan turut meningkat 37,29 persen menjadi 22,507 miliar saham, dari 16,394 miliar saham pada penutupan pekan yang lalu.
"Sedangkan rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa selama sepekan mengalami perubahan sebesar 11,55 persen menjadi 1,13 juta transaksi dari 1,28 juta transaksi pada pekan lalu," kata Pjs. Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan resmi, Jumat (4/8/2023).
Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp469,08 miliar, dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp23,359 triliun.
Kapitalisasi pasar juga Bursa mengalami koreksi 0,55 persen menjadi Rp9.967 triliun, dari Rp10.022 triliun pada pekan sebelumnya.
Sementara itu, untuk penutupan hari ini sektor properti & real estate menjadi sektor dengan peningkatan tertinggi, 0,98 persen. Sektor dengan penurunan terdalam adalah teknologi 1,91 persen, dan kesehatan 1 persen.
Sepanjang hari ini, Indeks LQ45 juga bergerak melemah. Berdasarkan data Pilarmas Investindo Sekuritas, saham-saham yang mendominasi penguatan di antaranya TBIG, ADRO, PTBA, MAPI, UNTR. Sedangkan saham-saham yang medominasi penurunan diantaranya ESSA, EMTK, SCMA, BUKA, BBRI.
Untuk Senin pekan depan (6/8/2023), Tim Riset Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG kembali mengalami konsolidasi dalam rentang 6.830-6.900. Support IHSG akan berada di level 6.830 dan resistance di level 6.950.
Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak terkonsolidasi dengan kecenderungan melemah di rentang 6.830-6.900 pada perdagangan Senin (7/8/2023).
"Secara teknikal, terbentuk pelebaran negative slope pada MACD, namun Stochastic RSI yang oversold mengindikasikan pelemahan terbatas," tulis Phintraco Sekuritas.
Dari dalam negeri, pekan depan Investor akan menantikan rilis data GDP Growth Rate YoY kuartal II/2023 (7/8/2023). PDB Indonesia diperkirakan meningkat menjadi 3,72 persen qoq dari negatif 0,92 persen qoq pada kuartal I/2023.
Akan tetapi, secara tahunan diproyeksikan melambat 0,10 persen yoy menjadi 4,93 persen yoy pada kuartal II/2023. Hal tersebut seiring dengan perlambatan ekonomi beberapa negara mitra dagang Indonesia, terutama Tiongkok.
Dari regional, hasil pertemuan People’s Bank of China (PBOC), dengan bank sentral mengisyaratkan akan meningkatkan instrumen pendukung pembiayaan obligasi bisnis swasta, dan memperkuat pasar keuangan untuk mendukung perkembangannya. Hal tersebut meningkatkan kepercayaan pasar di tengah tanda-tanda pertumbuhan yang melambat.
Selain itu, sejumlah data ekonomi akan dirilis pada pekan depan seperti Tiongkok yang akan merilis Balance of Trade Juli 2023 (8/8/2023), serta inflasi Amerika Serikat bulan Juli 2023 (9/8/2023) yang akan membayangi pergerakan IHSG pada pekan depan.
Adapun top picks Phintraco Sekuritas pada Senin (7/8/2023) meliputi saham PTBA, ADRO, BMTR, ENRG, MYOR, SMRA, dan PWON.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel