Bisnis.com, JAKARTA — PT Home Credit Indonesia (Home Credit) mencatatkan pertumbuhan piutang pada semester I/2023.
Perusahaan telah menyalurkan pembiayaan sebanyak Rp4,27 triliun pada periode Januari-Juni 2023. Angka tersebut naik 18 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp3,63 triliun.
Chief Product Officer Home Credit Indonesia Manu Pal mengatakan pembiayaan Home Credit pada semester I/2023 ditopang oleh pembiayaan barang seperti smartphone dengan porsi lebih dari 50 persen.
“Kemudian diikuti berbagai barang lain seperti furniture, laptop, hingga consumer durables,” kata Manu Pal kepada Bisnis, Minggu (6/8/2023).
Manu Pal mengatakan Home Credit berkomitmen untuk terus menciptakan kesempatan baru bagi masyarakat Indonesia melalui penyediaan layanan keuangan seperti pembiayaan barang, pembiayaan tunai, paylater, proteksi dan sebagainya.
Dalam penyaluran pembiayaan kepada pelanggan, Home Credit juga menerapkan prinsip-prinsip manajemen risiko yang terukur. Hal tersebut juga untuk terus menjaga nilai kredit macet atau non-performing financing (NPF).
“Untuk memeriksa kelayakan pelanggan, Home Credit menerapkan sistem penilaian yang andal dengan menggabungkan berbagai metode dengan sumber data yang beragam,” kata Manu Pal.
Baca Juga : Home Credit Pantau Potensi Pembiayaan Syariah |
---|
Home Credit Indonesia merupakan perusahaan pembiayaan berbasis teknologi. Mereka banyak membiayai kredit barang seperti smartphone, gadget, furniture, dan peralatan elektronik. Selain itu ada pula pembiayaan tunai, pay later, serta proteksi.
Beroperasi sejak 2013, Home Credit Indonesia telah melayani lebih dari 5,8 juta pelanggan serta bekerja sama dengan lebih dari 22.000 toko milik mitra usaha di seluruh Indonesia dan memiliki 6.000 Sales Agents (SA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel