Bisnis.com, JAKARTA – Sekitar 80 persen bankir divisi investasi Credit Suisse di Hong Kong akan diberhentikan atau terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) pada pekan ini. Pengurangan karyawan ini merupakan bagian dari proses integrasi Credit Suisse dengan UBS Group.
Mengutip sumber Reuters, Senin (7/8/2023), hanya sekitar 20 bankir dari 100 tim perbankan Credit Suisse yang akan terhindar dari PHK. Adapun Hong Kong menampung bagian terbesar dari bankir investasi Credit Suisse di Asia.
Integrasi ini menyusul akuisisi Credit Suisse oleh UBS pada bulan Juni 2023, yang bertujuan untuk mengurangi risiko dalam operasi perbankan investasi.
Sementara itu, menurut sumber anonim Bloomberg, UBS masih mencari cara untuk mempertahankan lebih dari 100 bankir investasi Credit Suisse di seluruh Asia, dengan banyak dari mereka berfokus pada pasar di luar Hong Kong.
Sumber anonim tersebut menambahkan kumlah karyawan untuk usaha sekuritas domestik Credit Suisse di China sebagian besar tidak terpengaruh oleh putaran terakhir PHK karena perusahaan sedang dalam proses menjual sahamnya kepada pembeli baru.
Berdasarkan data Bloomberg, akuisisi Credit Suisse oleh UBS telah meningkatkan tenaga kerja UBS menjadi sekitar 120.000, yang pada akhirnya akan dikurangi sekitar 30 persen,. UBS bertujuan untuk mengurangi biaya staf sekitar US$6 miliar selama beberapa tahun ke depan.
Seperti diketahui, setelah mengakuisisi Credit Suisse, UBS akan mengelola aset senilai US$5 triliun atau sebesar Rp72 kuadriliun.
Pada Juni lalu, Chief Executive Officer UBS Sergio Ermotti mengatakan bahwa integrasi ini berjalan dengan sangat baik. Ketika itu Ermotti mengatakan bahwa skenario awalnya adalah UBS mempertahankan unit domestik Credit Suisse.
Dalam rapat dan Townhall perusahaan bulan Juni, banyak karyawan yang berharap bisnis sepenuhnya digabungkan, terutama setelah cabang perbankan yang memburuk dari bisnis domestik Credit Suisse.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel