Bisnis.com, JAKARTA - Bank-bank berpelat merah atau himpunan bank milik negara (Himbara) mencatatkan peningkatan pesat pengguna platform digital mereka masing-masing. Tahun ini, bank-bank itu memang getol mengakuisisi pengguna baru platform digitalnya.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) misalnya mencatatkan jumlah pengguna platform digital BTN Mobile sebanyak 593.000 hingga Juni 2023. Angkanya melesat 78 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Direktur IT & Digital Bank BTN Andi Nirwoto mengatakan dalam menggenjot jumlah pengguna platform digitalnya, BTN menggelar berbagai program terbaru agar semakin diminati masyarakat. Terbaru, BTN meluncurkan program 30 Hari Bersama BTN Mobile.
"Untuk mendorong peningkatan jumlah akuisisi pengguna baru, Bank BTN telah meluncurkan program terbarunya yang kami sebut 30 Hari Bersama BTN Mobile. Kami ingin memberikan experience yang nyata akan proses transaksi yang cepat, praktis, dan mudah menggunakan BTN Mobile,” kata Andi Nirwoto dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.
Program ini merupakan program yang dikhususkan untuk nasabah baru BTN yang telah melakukan registrasi pada BTN Mobile dengan rentang periode 17 Juli 2023 hingga 17 Agustus 2023.
Selama program berjalan setelah melakukan registrasi, nasabah akan mendapatkan perhatian khusus dari BTN melalui berbagai promo dan edukasi di BTN Mobile.
"Nasabah juga akan mendapatkan berbagai keuntungan di antaranya yaitu bebas biaya transaksi hingga lebih dari 20 kali selama periode program berjalan," katanya.
Nasabah melakukan transaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) di Jakarta, Rabu (21/12/2022). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Beragam transaksi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang dapat dinikmati oleh nasabah dalam program tersebut di antaranya top up e-wallet, pembayaran tagihan listrik dan air, virtual account untuk market place, transaksi pembelian pulsa serta paket data, hingga eDeposito atau pembukaan rekening deposito secara online.
Sementara itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan jumlah pengguna platform digitalnya Livin' by Mandiri 19,2 juta pada semester I/2023, naik 55 persen yoy. Aplikasi dari Bank Mandiri itu juga telah diunduh lebih dari 28,5 juta kali.
Platform digital untuk segmen wholesale yakni Kopra by Mandiri juga mencatatkan jumlah pengguna yang meningkat 123,2 persen yoy menjadi 123.000 pengguna.
Direktur Jaringan & Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto mengatakan dalam mengembangkan platform digital, termasuk akuisisi pengguna baru, perseroan mengoptimalkan fitur-fitur digital.
Tak hanya itu, Bank Mandiri turut memaksimalkan fungsi intermediasi perseroan, salah satunya melalui fitur pengajuan pinjaman serbaguna langsung dari Livin’ by Mandiri dan transaksi QRIS dengan sumber dana dari kartu kredit hingga memfasilitasi nasabah melakukan cicilan langsung melalui Livin’ by Mandiri.
“Ke depan Bank Mandiri akan terus lakukan inovasi untuk memenuhi kebutuhan perbankan nasabah. Dalam waktu dekat, kami akan meluncurkan fitur Buy Now Pay Later untuk memperluas ekosistem digital lending dan membantu pengelolaan cash flow nasabah,” tutur Aquarius dalam keterangan resmi, bulan lalu (25/7/2023).
Bank BUMN lainnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mencatatkan jumlah pengguna BNI Mobile Banking pada semester I/2023 mencapai 14,9 juta, naik 23,3 persen yoy. Sementara itu, dari segmen wholesale banking, jumlah pengguna BNIDirect mencapai lebih dari 138.000 pengguna.
Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati menyebutkan ke depannya BNI akan merilis berbagai fitur baru seperti single sign-on, financial dashboard, online, and digital onboarding, investment management, hingga BNI Direct live bank version.
Selain itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan jumlah pengguna BRImo mencapai lebih dari 27,2 juta hingga Mei 2023. Sementara, jumlah transaksi di BRImo mencapai 1,1 miliar transaksi, meningkat 87,76 persen yoy.
Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto mengungkapkan ke depan, BRImo akan dikembangkan untuk dapat terkoneksi ke sejumlah ekosistem digital, salah satunya melalui perluasan kolaborasi dengan sejumlah start-up financial technology (fintech) kenamaan di Indonesia.
Transaksi Digital Banking Melesat
Sejalan dengan upaya bank-bank berpelat merah meraup pengguna baru untuk platform digital andalannya, transaksi digital banking pun melesat. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), nilai transaksi digital banking mencapai Rp13.827 triliun pada Juni 2023, tumbuh 11,6 persen yoy.
"Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam rapat dewan gubernur (RDG) BI pada beberapa waktu lalu.
Nilai transaksi uang elektronik (UE) pada kuartal II/2023 juga meningkat 14,82 persen yoy menjadi Rp111,35 triliun. Kemudian, nominal transaksi QRIS tumbuh 104,64 persen atau dua kali lipat yoy sehingga mencapai Rp49,65 triliun.
Jumlah pengguna QRIS sendiri mencapai 37 juta dan jumlah merchant 26,7 juta yang sebagian besar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"BI terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk inklusi ekonomi keuangan dan kerja sama antarnegara," ujar Perry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel