Portofolio Investasi Dapen di SBN Tembus Rp117,18 Triliun Semester I/2023

Bisnis.com,10 Agt 2023, 15:02 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat portofolio investasi dana pensiun masih didominasi instrumen Surat Berharga Negara (SBN) pada separuh pertama 2023.

Merujuk data Statistik Dana Pensiun edisi Juni 2023, penempatan investasi dapen di SBN mampu mencapai Rp117,18 triliun pada akhir Juni 2023. Nilai ini sudah mencakup dana pensiun pemberi kerja program pensiun manfaat pasti (PPMP), program pensiun iuran pasti (PPIP), dan dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) PPIP.

Penempatan investasi di SBN ini meningkat 22,09 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya hanya mencapai Rp95,98 triliun pada Juni 2022.

Alhasil, SBN di portofolio investasi dana pensiun mengambil porsi 33,83 persen terhadap total investasi pada enam bulan pertama 2023.

Secara keseluruhan, OJK mencatat total investasi dana pensiun mencapai Rp346,36 triliun pada akhir Juni 2023. Posisinya meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya hanya bernilai Rp323,58 triliun, atau naik 7,04 persen yoy.

Menyusul SBN, OJK mencatat deposito berjangka mengalami pertumbuhan 3,31 persen yoy dari Rp85,58 triliun menjadi Rp88,42 triliun. Artinya, deposito berjangka kini mengambil kue 25,53 persen dari total investasi dana pensiun pada Juni 2023.

Menyusul deposito berjangka yang mencapai Rp88,42 triliun atau mengambil porsi 25,53 persen pada enam bulan pertama 2023. Jenis investasi ini mampu tumbuh 3,31 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp85,58 triliun.

Selanjutnya, portofolio investasi dapen di obligasi korporasi menjadi Rp60,48 triliun atau merengkuh 17,46 persen terhadap total investasi dana pensiun.

Berbeda dengan SBN yang terus melaju, penempatan investasi dapen di saham mengalami kontraksi 5,84 persen yoy pada semester I/2023. Nominalnya merosot dari Rp30,26 triliun menjadi Rp28,49 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini