Konten Premium

2,5 Tahun Kudeta Militer Myanmar: Genosida dan Kejahatan Perang

Bisnis.com,11 Agt 2023, 17:18 WIB
Penulis: Nizar Fachri Rabbani, Erta Darwati
Pandangan udara dari kamp transit Hla Phoe Khaung untuk Rohingya yang memutuskan untuk kembali dari Bangladesh, terlihat di Maungdaw, negara bagian Rakhine, Myanmar, 20 September 2018. Ye Aung Thu/Pool via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membentuk Mekanisme Investigasi Independen untuk Myanmar (IIMM) demi menyelidiki kejahatan perang di Myanmar.

Melansir Channel News Asia, Selasa (8/8/2023), IIMM menemukan bukti kuat selama 12 bulan yang berakhir pada Juni 2023, bahwa tentara dan milisi tanpa pandang bulu dan secara tidak proporsional menargetkan warga sipil dengan bom, eksekusi massal orang-orang yang ditahan selama operasi, dan pembakaran besar-besaran rumah warga sipil.

Kelompok yang dibentuk oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada 2018 ini untuk memantau pelanggaran hukum internasional di Myanmar sedang mengumpulkan bukti yang dapat digunakan dalam penuntutan pada masa depan terhadap mereka yang bertanggung jawab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini