Bisnis.com, JAKARTA — Investasi dana pensiun (dapen) yang ditempatkan pada instrumen saham tergerus hingga 5,84 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada semester I/2023. Pengurangan ini seiring pergerakan indeks harga saham gabungan yang fluktuasi bak naik roller coaster.
Sepanjang 7,5 bulan periode 2023, IHSGtiga kali turun ke zona lembah dengan titik terendah 6.566. Saat yang sama juga tiga kali menyundul puncak tahun berjalan pada level tertinggi 6.948. Fluktuasi yang membuat manajer investasi yang berfokus di pasar saham ahli untuk manuver.
Hasilnya, merujuk data Statistik Bulanan Dana Pensiun edisi Juni 2023 yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Kamis (3/8/2023), instrumen saham yang ditempatkan dapen merosot dari Rp30,26 triliun per Juni 2022 menjadi Rp28,49 triliun per Juni 2023.
Nominal ini sudah mencakup komposisi portofolio investasi dana pensiun pemberi kerja program pensiun manfaat pasti (DPPK PPMP), DPPK program pensiun iuran pasti (PPIP), dan dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) PPIP.
Perinciannya, instrumen saham hanya mengambil porsi sebesar 8,22 persen terhadap total investasi pada semester I/2023. Porsi tersebut menyusut jika dibandingkan dengan porsi pada semester I/2022 yang sempat mengambil kue 9,35 persen dari total investasi pada akhir Juni 2022.
Secara keseluruhan, OJK mencatat total investasi dana pensiun mencapai Rp346,36 triliun pada akhir Juni 2023. Nominal ini meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya hanya bernilai Rp323,58 triliun, atau naik 7,04 persen yoy.
Direktur Utama Dana Pensiun Bank Mandiri Ali Farmadi mengatakan perusahaan juga mengalami penurunan investasi pada instrumen saham.
Dia menyampaikan bahwa secara nilai perolehan tidak menyusut, melainkan terjadi pada nilai mark to market. Menurutnya, hal ini terjadi karena pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cenderung lebih rendah dari awal tahun.
“Di samping tidak ada penambahan investasi ke saham dan dialihkan ke SBN atau obligasi korporasi,”ujar Ali kepada Bisnis, Kamis (10/8/2023).
Adapun, portofolio saham di Dana Pensiun Bank Mandiri sekitar 4 persen dari total portofolio investasi. Per Juni 2023, total investasi yang dimiliki Dana Pensiun Bank Mandiri mencapai Rp9,9 triliun, tumbuh 9 persen yoy dari Juni 2022.
Di sisi lain, portofolio Dana Pensiun Bank Mandiri masih didominasi oleh instrumen SBN, obligasi korporasi, dan instrumen pasar uang dengan masing-masing porsi mencapai 40 persen, 33 persen, dan 11 persen.
“Ke depan, kami tetap akan berinvestasi di saham namun tidak secara langsung, penempatan melalui reksa dana dan ETF. Investasi ditujukan untuk match dengan kewajiban Manfaat Pensiun melalui pembelian SBN dan obligasi sesuai risk appetite dari kami." tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel