Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah ancaman deindustrialisasi, sektor manufaktur masih memegang kendali untuk mempertahankan posisi industri sebagai pendongkrak utama ekonomi nasional.
Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa manufaktur masih menjadi kontributor tertinggi terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar 18,25 persen pada kuartal II/2023.
Namun, proporsinya kian melemah dari tahun ke tahun bahkan posisinya nyaris kembali ke tahun 1991, era sebelum reformasi. Kala itu, manufaktur memberikan kontribusi sebesar 18,14 persen.