Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mengumumkan rencana pemecahan saham atau stock split dengan rasio 1:2, yang berarti setiap 1 saham lama akan menjadi 2 saham baru. Harga saham pun kian terjangkau khususnya bagi investor ritel.
Berdasarkan prospektus di keterbukaan informasi BEI, Jumat (11/8/2023), manajemen BBNI menjelaskan tujuan melaksanakan stock split untuk meningkatkan demand atas saham perseroan dengan memperluas basis investor.
Kemudian, stock split juga akan menyebabkan harga saham BBNI menjadi terjangkau bagi investor perorangan atau investor ritel. Dengan demikian, aksi korporasi ini akan meningkatkan jumlah investor yang dapat melakukan transaksi atas saham BBNI.
Berikut Jadwal Prakiraan Pelaksanaan Stock Split BBNI:
- Permohonan Persetujuan Prinsip ke BEI: Senin, 24 Juli 2023
- Persetujuan Prinsip BEI: Kamis, 26 Juli 2023
- Pemberitahuan kepada OJK mengenai rencana RUPS dengan melampirkan Persetujuan Prinsip BEI: Jumat, 4 Agustus 2023
- Pengumuman RUPS dan Keterbukaan Informasi Rencana Stock Split: Jumat, 11 Agustus 2023
- Usulan Mata Acara Rapat dari Pemegang Saham: Paling lambat Senin, 21 Agustus 2023
- Recording Date Pemegang Saham yang Berhak Hadir untuk RUPS: Jumat, 25 Agustus 2023
- Tanggal Pemanggilan RUPS Senin, 28 Agustus 2023
- RUPS: Selasa, 19 September 2023
- Ringkasan Risalah RUPSL: Kamis, 21 September 2023
- Penerimaan Pemberitahuan Perubahan AD dari Kemenkumham*: Kamis, 21 September 2023
- Permohonan Pencatatan Saham Tambahan Ke Bursa Efek Indonesia atas saham Hasil Stock Split*: Kamis, 21 September 2023
- Keterbukaan Informasi Terkait Aksi Korporasi*: Rabu, 4 Oktober 2023
- Pengumuman Bursa:* Harga Teoritis Saham Senin, 9 Oktober 2023
- Pengumuman Bursa:* Peniadaan Perdagangan di Pasar Tunai pada tanggal 10-11 Oktober 2023: Senin, 9 Oktober 2023
- Pemecahan Saham (stock split): Selasa, 10 Oktober 2023
Sebagai informasi per akhir Juni 2023, komposisi pemegang saham BBNI adalah 60,0 persen dikuasai pemerintah Negara Republik Indonesia, sebanyak 26,1 persen digengam investor institusi asing, 9,1 persen dikantongi oleh investor institusi domestik, dan 4,8 persen dikempit investor ritel.
“Jumlah lembar saham perseroan setelah stock split akan bertambah, hal ini akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham BBNI sehingga perdagangan saham perseroan di Bursa Efek akan lebih aktif,” tulis manajemen.
Berdasarkan klasifikasi saham, jumlah modal dasar BBNI akan bertambah dari 35.502.504.527 saham, menjadi 69.005.009.054 saham. Kemudian, nilai nominal saham BBNI setelah stock split akan menjadi Rp3.750, dari sebelumnya Rp7.500.
Stock split ini akan melewati persetujuan pemegang saham BBNI pada Selasa, 19 September 2023. Dengan memperhatikan POJK No. 15/2022, rencana stock split ini tidak menggunakan laporan penilaian saham.
Pada perdagangan Jumat (11/8/2023), saham BBNI berada di level Rp9.100. Dengan asumsi pemecahan nominal saham 1:2, maka nilai saham BBNI bisa menjadi Rp4.550. Namun, nilai tersebut hanya menjadi contoh karena bukan merupakan harga pelaksanaan stock split saham BBNI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel