Bisnis.com, JAKARTA - Dengan sisa waktu yang semakin sempit, Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum mampu membuktikan bahwa legasinya melahirkan beragam proyek investasi bernilai jumbo telah berdampak nyata buat pertumbuhan ekonomi.
Kendati Jokowi mampu menjaga pertumbuhan ekonomi tetap stabil di kisaran 5 persen, bahkan berprestasi mengembalikan kondisi perekonomian ke arah positif dengan cepat setelah pandemi Covid-19, tetapi pertumbuhan segitu-segitu saja tetap lah sebuah ganjalan.
Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai Jokowi masih punya kesempatan untuk memperbaiki citranya itu pada kebijakan terakhirnya, di mana akan tercermin dari RAPBN 2024 yang akan diumumkan besok, Rabu (16/8/2024).